KUPASONLINE.COM - Pengembangan literasi di masyarakat, membutuhkan fokus yang disejalankan dengan target manfaat Taman Bacaan Masyarakat (TBM).
Ada empat manfaat kehadiran TBM dalam pengembangan literasi. Pertama, meningkatkan minat baca. Kedua, menyediakan akses bacaan yang lebih luas. Ketiga, mendukung pembelajaran seumur hidup dan keempat, membentuk masyarakat berpengetahuan.
“Keempat target tersebut harus menjadi perhatian bagi pengelola TBM, selain menjaga konsistensi agar TBM yang dikelola bisa terus bergerak dan berkembang,” kata Firdaus Abie, Pegiat Literasi, saat Forum Diskusi Bersama Pegiat Literasi dengan pengelola TBM di Kota Padang.
Diskusi yang dipandu Tika tersebut, Firdaus Abie juga menyinggung perihal minat baca masyarakat Indonesia yang masih rendah, juga disinggung perihal kemampuan baca atau seberapa banyak pelajar yang membaca buku, di luar buku pelajarannya.
Terkait meningkatkan minat baca tersebut, Firdaus Abie yang juga motivator dan instruktur menulis ini mengingatkan, capaian tersebut tetap memiliki proses yang panjang. Ia memberikan tiga langkah. Memberikan Bacaan. “Memaksakan” Bacaan. Mengevaluasi Bacaan.
Wartawan Utama anggota PWI yang sehari-hari di Posmetro Padang ini menyebutkan pula, tentu tidak bisa dipisahkan dari ketersediaan buku dan akses untuk bisa membaca buku lebih mudah.Ia memberikan ilustrasi dari kenyataan saat ini. Kehadiran TBM sangatlah membantu, sebab hal tersebut tidak akan terpenuhi seutuhnya oleh perpustakaan yang dikelola pemerintah. Perpustakaan Provinsi mau pun Perpustakaan Kabupaten dan Kota umumnya berada di pusat pemerintahan. Kalau pun ada perpustakaan keliling, belum tentu bisa melayani masyarakat di lokasi yang sama setiap hari.
Firdaus Abie yang juga penulis Cerpen, Novel dan Biografi tokoh ini juga memberikan tips untuk menjaga agar TBM yang dikelola tetap eksis dan konsistensi.
Katanya, pertama sekali TBM harus dapat “mengambil hati” masyarakat di lingkungan, “jika point ini bisa didapatkan, Insya Allah, yang lainnya akan menurut saja,” katanya sembari menyebutkan, ada yang beranggapan bahwa butuh dana besar, sehingga ketersediaan dana sangat penting.
“Penting, Ya. Penting!” kata Firdaus Abie, “tapi bukan yang utama,” katanya.
Editor : Sri Agustini