KUPASONLINE.COM - Calon wakil bupati (Cawabup) kabupaten Limapuluh Kota Darman Sahladi dan kepala jorong Buluh Kasok Edison, kenagarian Sarilamak, kecamatan Harau, menjadi saksi prosesi akad nikah pasangan calon pengantin Sri Wahyuni Medio Lesty dan Ropi Muliadi di mesjid Taqwa jorong Buluh Kasok, kenagarian Sarilamak kecamatan Harau kabupaten Limapuluh Kota, Jumat 11 Oktober 2024.
Acara tersebut dipimpin langsung oleh kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Tanjung Pati, Sarilamak Munzir, bertindak sebagai penghulu pernikahan pasangan tersebut. Munzir sebagai penghulu dan urusan administrasi pencatatan resmi pernikahan membacakan khutbah nikah dalam prosesi tersebut.
Acara akad nikah berjalan dengan khidmat dan dihadiri sejumlah tokoh masyarakat, keluarga kedua mempelai serta undangan lainnya. Setelah prosesi akad selesai, dilanjutkan dengan makan bersama di rumah mempelai perempuan, foto bersama dan sambutan dari Darman Sahladi.
Pernikahan yang digelar di rumah Allah itu didampingi oleh orang tua mereka, melangkah penuh sukacita menuju masing-masing orang tuanya seraya meminta maaf, diiringi oleh doa dan harapan dari para tamu undangan. Untuk lebih hikmahnya prosesi pernikahan itu, sebelumnya, juga dilantunkan dengan pembacaan ayat suci alquran oleh Nanda.
Pada kesempatan tersebut, kepala KUA Munzir, juga menyerahkan Buku Nikah sebagai bukti sahnya pernikahan secara syariat Islam dan pemerintah. Buku Nikah ini merupakan hasil dari proses pencatatan dan verifikasi data calon pengantin yang dilakukan di KUA Tanjung Pati.
Dalam hikmah perkawinan yang disampaikan, menekankan bahwa tujuan pernikahan dapat tercapai jika kedua mempelai saling memahami peran dan fungsi sebagai suami-istri dengan tetap memegang teguh nilai-nilai agama."Pernikahan bukan hanya soal melihat fisik, status sosial, atau kekayaan materi, tetapi lebih pada budi pekerti, sikap sopan santun, dan saling menghormati antara pasangan suami istri, serta keluarga besar dan lingkungan,"ujar Munzir
Dikesempatan itu, Daman Sahladi menyebutkan, prosesi pernikahan yang penuh makna ini diharapkan menjadi awal yang baik bagi kedua mempelai dalam membangun rumah tangga yang bahagia dan diberkahi.
Tadi disebutkan oleh tokoh masyarakat dan ibu-ibu disini, bahwa sinyal HP tidak masuk di jorong ini. Jika ingin mendapatkan sinyal harus bergeser ke arah nagari Pilubang dan sekitarnya. Artinya, jangan gara-gara sinyal HP tidak dapat dijangkau, menjadi suatu pertengkaran di rumah tangga.
Membangun sebuah rumah tangga memang penuh tantangan. Kemudian sinyal jaringan internet tidak masuk di jorong Buluh Kasok menjadi tantangan pula bagi kami. Saat ini, jaringan internet sudah menjadi kebutuhan utama bagi masyarakat.
Editor : Wanda Nurma Saputri