KUPASONLINE.COM - Universitas Negeri Padang (UNP) terus berupaya memperkuat kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui diskusi terbuka bertema "Penguatan SDM Berbasis Kompetensi." Diskusi ini diselenggarakan oleh Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Pelaksana Tugas Strategis (LP3S) melalui Pusat Sertifikasi dan Kompetensi UNP pada Rabu, (2/10) di Ruang Sidang Rektor, lantai 4 Rectorate Research Centre UNP.
Diskusi ini dipimpin oleh Ketua Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), Syamsi Hari, SE., MM, dan dihadiri oleh sejumlah pimpinan penting UNP, seperti Wakil Rektor II Prof. Dr. Ir. Remon Lapisa, S.T., M.T., M.Sc., Wakil Rektor III Prof. Dr. Ir. Anni Faridah, M.Si., Wakil Rektor IV Dr. rer. nat. Deski Beri, S.Si, M.Si., serta para dekan dari berbagai fakultas. Kepala Pusat Sertifikasi Profesi dan Kompetensi UNP, Dr. Ir. Mulya Gusman, S.T., M.T., turut hadir dan menyatakan komitmennya terhadap pengembangan SDM yang berstandar nasional.
Dalam sambutannya, Prof. Remon Lapisa menyampaikan apresiasi atas kehadiran Ketua BNSP di UNP. Ia berharap bahwa kolaborasi ini akan membantu memperjelas arah pengembangan kompetensi SDM di UNP. "Saat ini, kami telah memiliki 30 skema sertifikasi yang diakui oleh BNSP, dan 46 skema lainnya sedang dalam proses verifikasi. Kami optimis dengan bimbingan dari BNSP, standar kompetensi yang dibangun akan semakin kuat dan mampu bersaing di tingkat nasional," ujarnya penuh optimisme.
Diskusi ini menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM untuk memenuhi tuntutan dunia kerja. “Kami berharap dengan bimbingan lebih lanjut dari BNSP, skema-skema yang ada dapat terus dikembangkan, sehingga lulusan UNP siap bersaing di level global,” tambah Prof. Remon.
Dr. Sukardi, MT, Sekretaris LP3S, menyoroti berbagai tantangan yang dihadapi dalam proses sertifikasi. “Kami masih berada di tahap awal, dan masih banyak langkah yang harus diambil. Dukungan BNSP sangat penting dalam menyempurnakan program ini,” jelasnya.
Kepala Pusat Sertifikasi dan Kompetensi UNP, Dr. Ir. Mulya Gusman, S.T., M.T., melihat ini sebagai peluang besar. “Kami bercita-cita menjadi lembaga yang berlisensi penuh. Dengan dukungan dari BNSP, kami yakin impian ini dapat terwujud,” ungkapnya.Ketua BNSP, Syamsi Hari, menegaskan bahwa keberhasilan program pengembangan kompetensi sangat bergantung pada pembiayaan yang berkelanjutan. “Tanpa pembiayaan yang cukup dari pemerintah atau pihak swasta, sulit mengembangkan sertifikasi yang berkualitas. Semua pihak harus bekerja sama agar program ini berjalan lancar,” ujar Syamsi.
Diskusi ini juga dihadiri oleh Dekan Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Prof. Dr. Ermanto, Dekan Fakultas Pariwisata dan Perhotelan (FPP) Prof. Dra. Asmar Yulastri, M.Pd, Ph.D, serta tim dari Pusat Sertifikasi yang memberikan masukan terkait pengembangan skema sertifikasi.
Dengan terselenggaranya diskusi ini, diharapkan tercipta sinergi yang lebih kuat antara UNP dan BNSP dalam menciptakan standar kompetensi yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja. Hasil dari diskusi ini menjadi modal penting bagi UNP untuk terus meningkatkan kualitas SDM yang unggul dan siap bersaing secara global.
"Melalui 30 skema sertifikasi yang telah diakui dan 46 skema yang sedang dalam proses verifikasi, kami yakin SDM UNP akan semakin unggul dan mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional," tutup Prof. Remon Lapisa.
Editor : Wanda Nurma Saputri