KUPASONLINE.COM - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar), yang dipimpin oleh Gubernur Mahyeldi dan Wakil Gubernur Audy Joinaldy, telah mencapai hasil yang sangat baik. Selama tiga tahun terakhir, Indeks Ketahanan Pangan (IKP) Sumatera Barat telah meningkat secara konsisten dan berada di posisi teratas di seluruh negeri. Prestasi ini telah diakui secara nasional dan Provinsi Sumbar diberi penghargaan atas pencapaiannya.
Gubernur Mahyeldi menyebutkan berdasarkan data Badan Pangan Nasional (Bapanas) dengan skala perhitungan 0-100, provinsi yang IKP nya berada di atas atau sama dengan skala 74,40 dinilai memiliki ketahanan pangan paling baik. Provinsi Sumbar pada Tahun 2022, IKP nya berada di skala 79,45 atau masuk kategori paling baik secara nasional.
Trend positif itu kembali berhasil dicatatkan Sumbar untuk pada Tahun 2023, Indeks Ketahanan Pangan Provinsi Sumbar naik signifikan hingga mencapai skala 83,22 dan kembali masuk kategori paling baik secara nasional. Sementara untuk Tahun 2024 ini, meskipun tahun anggaran 2024 belum selesai, namun jika merujuk kepada capaian perhitungan beberapa indicator utama yang dijadikan dasar penilaian, IKP Sumbar sudah melampaui batas minimum kategori paling baik, sehingga diperkirakan akan kembali menunjukkan hasil positif.
“Capaian positif ini tidak lepas dari besarnya komitmen kita dalam mengawal tingkat produksi dan ketersedian bahan pangan di Sumbar. Selain itu, kita juga terus berkoordinasi dan bersinergi dengan banyak pihak terkait untuk memastikan semuanya berjalan sesuai harapan,” tegas Mahyeldi di Padang, Senin (23/9/2024).
Gubernur menambahkan, sebagai salah satu daerah yang memiliki tingkat rawan bencana yang cukup tinggi, pihaknya melalui Dinas Pangan Sumbar selalu mempertimbangkan risiko kerawanan pangan dengan menyiapkan beberapa skema kebijakan alternatif. Itulah, yang membuat tingkat ketahanan pangan di Sumbar mendapat penilaian paling baik secara nasional.
“Mengingat kondisi yang tak terduga dapat terjadi kapan saja dan dimana saja di setiap wilayah Sumbar, sementara ketersediaan pangan mesti tetap ada, maka kita telah siapkan beberapa langkah antisipasi. Alhamdulillah upaya kita itu mendapat pengakuan dan diapresiasi Pemerintah Pusat melalui penghargaan-penghargaan,” ucap Mahyeldi.Plt Kepala Dinas Pangan Sumbar, Derry Swasti mengatakan meskipun Sumbar dihadapkan dengan berbagai ujian berat seperti bencana alam dan kondidi cuaca yang sulit diprediksi namun tingkat produksi padi di Sumbar terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Capaian produksi padi Sumbar Tahun 2023 berhasil menembus angka 1,482, 468 ton Gabah Kering Giling (GKG). Kondisi ini meningkat sebesar 15% dibandingkan tahun sebelumnya. Bahkan pada 2024 ini, jelang akhir tahun produksi padi Sumbar telah melampaui target.
“Kondisi ini menjadikan Sumatera Barat sebagai salah satu daerah dengan ketahanan pangan terbaik di Indonesia, atau nomor 5 daerah dengan ketahan yang baik secara nasional,” ungkapnya.
Derry Swasti menyampaikan keberhasilan ketahanan pangan ini tidak lepas dari implementasi berbagai program inovatif, seperti optimalisasi lahan pertanian dan peningkatan dukungan kepada petani lokal. Diharapkan, terobosan ini dapat menjadi model bagi daerah lain dalam menjaga ketahanan pangan diwilayahnya sehingga dengan sendirinya akan berdampak positif untuk ketahanan pangan secara nasional.
”Ini menjadi capaian terbaik Sumbar dan bisa menjadi patokan bagi daerah lainnya di Indonesia,” ujar Plt Kepala Dinas Pangan Sumbar, Derry Swasti.
Editor : Wanda Nurma Saputri