PON XXI Aceh-Sumut Berakhir, Atlet Sumbar Berjuang Sepenuh Hati Meski Minim Dukungan

×

PON XXI Aceh-Sumut Berakhir, Atlet Sumbar Berjuang Sepenuh Hati Meski Minim Dukungan

Bagikan berita
PON XXI Aceh-Sumut Berakhir, Atlet Sumbar Berjuang Sepenuh Hati Meski Minim Dukungan
PON XXI Aceh-Sumut Berakhir, Atlet Sumbar Berjuang Sepenuh Hati Meski Minim Dukungan

KUPASONLINE.COM - Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut secara resmi berakhir pada Jumat (20/9/2024), ditandai dengan upacara penutupan dan pemadaman api PON di Sport Center Sumatera Utara. Atlet Sumatra Barat (Sumbar), meskipun menghadapi keterbatasan dalam persiapan dan dukungan, tetap berhasil membawa pulang total 49 medali, terdiri dari 5 emas, 14 perak, dan 30 perunggu.

Perolehan ini memang tak mampu menandingi hasil PON Papua sebelumnya, di mana Sumbar meraih 8 emas, 12 perak, dan 18 perunggu.

Namun, apresiasi setinggi-tingginya patut diberikan kepada para atlet yang telah berjuang tanpa kenal lelah demi mengharumkan nama Ranah Minang. Mereka tetap berdiri sebagai patriot olahraga sejati, meski harus bertarung dengan amunisi terbatas.

Persiapan yang minim, keterbatasan biaya, dan kurangnya perhatian menjadi tantangan besar bagi para atlet Sumbar.

Pelatda dan Training Camp (TC) yang seharusnya menjadi modal awal mereka bertanding, justru tak banyak mereka dapatkan. Bahkan, biaya untuk nutrisi dan kebutuhan dasar pun hampir tak terpenuhi. Meski begitu, semangat juang mereka tidak padam.

Kondisi ini jelas menimbulkan pertanyaan besar. Mengapa perhatian terhadap atlet yang menjadi pejuang olahraga begitu minim? Apa yang terjadi dengan alokasi dana atau dukungan finansial yang seharusnya mereka dapatkan? Seperti pepatah, "perang tanpa amunisi sulit dimenangkan," para atlet Sumbar menghadapi situasi yang serupa di ajang PON kali ini.

Di lapangan, sering terdengar suara para atlet bertanya, "kapan cair, kapan cair?"—pertanda betapa mereka sangat berharap akan dukungan yang seharusnya.

Namun sayangnya, pertanyaan tersebut hanya dibalas dengan senyum oleh mereka yang berwenang, tanpa solusi yang jelas.

Walaupun demikian, atlet Sumbar tetap berusaha sekuat tenaga, tak mau mengulang kegagalan seperti di PON 2000, ketika mereka pulang tanpa medali emas.

Kini, dengan berakhirnya PON XXI, saatnya untuk merenung dan belajar dari pengalaman ini. Jangan biarkan para atlet bertarung sendirian di masa depan.

Editor : Wanda Nurma Saputri
Bagikan

Berita Terkait
Terkini