KUPASONLINE.COM - Hati nurani calon Walikota Payakumbuh, Supardi merasa terpanggil dan tergugah untuk membenahi keberadaan makam yang bernilai sejarah di kelurahan Parambahan, kecamatan Lamposi Tigo Nagori (Latina). Tidak main-main, Supardi saat mengunjungi makam tersebut, langsung memboyong peneliti dari Universitas Negeri Padang (UNP).
"Makam ini adalah sejarah penyebaran Islam di Payakumbuh, tentu sangat kita sayangkan kondisi makam yang tidak terawat seperti ini, hari ini saya sengaja mengajak peneliti dari UNP untuk melakukan penelitian lebih lanjut,"ujar Supardi kepada sejumlah wartawan, saat mengunjungi makam di Parambahan dan Koto Panjang, baru-baru ini.
Supardi menyebut makam ini harus menjadi cagar budaya, sekaligus sebagai destinasi wisata religi dan wisata sejarah. Harapannya akan banyak masyarakat yang mengunjungi situs bersejarah ini.
"Latina ini punya banyak potensi yang bisa dikembangkan, selain makam ulama, juga ditemukan menhir, lalu potensi lain yang bisa dikembangkan adalah agrowisata, semuanya harus menjadi destinasi wisata terpadu,"papar Supardi.
Nantinya, dalam mengembangkan potensi wisata di kecamatan Latina ini, Supardi mengutarakan sudah ada tim yang sedang merancang master plan pembangunan pariwisata.
"Insya Allah ke depan Latina akan semakin hebat dan menjadi salah satu destinasi wisata andalan Payakumbuh,"pungkas Supardi.Kecamatan Latina di kota Payakumbuh ternyata menyimpan banyak sejarah. Bukan tidak mungkin, di kecamatan ini dulunya menjadi salah satu pusat penyebaran Islam di Sumatera.
Premis tersebut bukan hal yang dibuat-buat, pasalnya masih ditemukan jejak sejarah, berupa makam ulama. Bahkan makam tersebut masih banyak dikunjungi untuk "bakaua" (berkaur) oleh masyarakat. Berkaur adalah sebuah tradisi ritual doa bersama.
Salah satu makam tersebut berada di Parambahan. Masyarakat menyebutnya makam di Surau Randah. Makam ini menurut cerita masyarakat adalah makam yang dikeramatkan dan masih ada yang menziarahi makam tersebut, seraya berdoa bersama.
"Selain itu juga ada makam di Surau Malin Mudo. Sejarahnya, di tempat tersebut dimakamkan seorang ulama dari Aceh. Mudah-mudahan Allah SWT menitipkan kepercayaan dan berkenan mengabulkan niat saya menjadi Walikota Payakumbuh. Mari kita prioritas bersama-sama kecamatan Latina jadi destinasi wisata terpadu,"papar mantan ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat itu.
Editor : Wanda Nurma Saputri