KUPASONLINE.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat rasio ketergantungan masyarakat Pesisir Selatan, Sumatera Barat terus turun dalam lima tahun terakhir.
Bupati Rusma Yul Anwar mengungkapkan kondisi itu merupakan gambaran kemandirian masyarakat secara ekonomi mulai terwujud, sehingga peluang tumbuh lebih cepat dalam rangka menyongsong cita-cita Indonesia Emas 2045 kian besar.
Rasio ketergantungan adalah cara yang digunakan untuk menggambarkan perbandingan antara jumlah penduduk yang tidak produktif secara ekonomi (seperti anak-anak dan lanjut usia) dengan jumlah penduduk yang produktif.
Berdasarkan data yang dirilis BPS pada 2018 setiap 100 orang masyarakat produktif Pesisir Selatan menanggung 55 orang masyarakat yang tidak produktif.
Sementara kini dalam 100 orang masyarakat produktif hanya menanggung 48 orang yang tidak produktif, seiring dengan bertambahnya kelompok usia produktif, mereka berusia 15 tahun-64 tahun.
Bupati melanjutkan bertambahnya kelompok usia produktif itu merupakan pertanda Pesisir Selatan telah masuk era bonus demografinya, fase yang puncak yang hanya kehidupan suatu daerah maupun negara.Bonus demografi menjadi kesempatan strategis bagi daerah untuk melakukan berbagai percepatan pembangunan dengan dukungan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten sesuai bidangnya.
"Karena itu kita mesti siapkan generasi daerah yang mumpuni. Siap tanding dapat mampu bersaing dengan daerah maupun negara lain," terang bupati.
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026 menurut bupati dirinya telah menetapkan pembangunan kualitas SDM sebagai pilar utama.
Selama periode tersebut bidang pendidikan dan kesehatan menjadi sasaran utama. Visi itu terus berlanjut, bahkan salah satu program strategis dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045.
Editor : Wanda Nurma Saputri