KUPASONLINE.COM -Demo LSM Basmi (Barisan Sikat Maling Indonesia) yang dilancarkannya ke kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) kota Payakumbuh, Kamis 12 September 2024 pukul 15.10 Wib, tak ada kaitannya dengan calon Walikota Payakumbuh Supardi.
Buktinya, 2 buah spanduk yang sengaja dibentang LSM Basmi di depan kantor KPU kota Payakumbuh berbunyi "Basmi Kawal Pilkada Sumbar". Artinya tidak ada menyebut-nyebut nama Supardi.
Pada orasinya, koorfinator dan ketua LSM Basmi Merdian dan Putra menyebutkan, kami datang kesisini menyampaikan tugas LSM Basmi untuk tidak ada calon kepala daerah di Sumatera Barat yang teridentifikasi dengan kasus korupsi. Karena itulah kami kesini meminta klaifikasi dengan komisioner KPU Payakumbuh.
Begitu mulutnya terpeleset menyebut nama Supardi, sejumlah warga Payakumbuh langsung marah dan meminta bukti, jangan asal ngomong. Justru malah pendemo di demo oleh sejumlah warga Payakumbuh yang didominan oleh amai-amai.
Akhirnya, pendemo di bawa masuk ke ruang KPU oleh Waka Polres Payakumbuh Kompol Rusyirwan dan Kabag Ops Kompol Julianson beserta jajarannya. Sedangkan, amai-amai Payakumbuh terus menyuarakan, mari ciptakan Pilkada damai. Bukan begini caranya, kata amai-amai serentak.
Seperti disampaikan salah seorang masyarakat, Lismaderi bersama rombongan amai-amai di kawasan KPU Kubu Gadang kepada wartawan, kami tidak percaya dengan isu isu yang mendiskreditkan Supardi. Mari ciptakan Pilkada damai, jangan bikin rusuh di kampung orang (Payakumbuh.Red).Demo yang dilakukan oleh sekelompok orang di KPU Payakumbuh diduga demo orderan dan bayaran dari lawan politik Supardi dan tidak ada kaitannya dengan Supardi. Ini terlihat di dua spanduk yang membentang di pegang pendemo. Hanya bertulis Basmi Kawal Pilkada Sumbar.
"Untuk itu, kami akan melacak siapa dalang dibalik ini. Kelompok yang demo ini kami duga orang orang yang biasa melakukan demo yang diorder pihak lain. Selain itu kami masyarakat di Payakumbuh berkomitmen menjunjung tinggi pilkada badunsanak,"tegas Lismsderi.
Hal senada juga spontan diutarakan, Sofia Yoni, menurutnya koordinator demo adalah mahasiswa UIN Imam Bonjol Padang yang sudah biasa melakukan aktivitas demo orderan, hal ini juga dikuatkan oleh beberapa dosen UIN dan sejumlah aktivis di Padang.
“Terkait dengan tuduhan bahwa Supardi adalah aktor intelektual dan sedang diperiksa polda adalah informasi yang salah dan menjurus kepada fitnah. Karena persoalan di LHP BPK adalah persoalan administrasi bukan pidana dan sudah diselesaikan oleh kantor penghubung. Karena itu kami meminta semua pihak dalam Pilwako Payakumbuh untuk mengedepankan etika, dan menghindari kampanye negatif dan kampanye hitam,”jelasnya.
Editor : Sri Agustini