“Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kesehatan remaja sekolah dan mencegah efek negatif dari anemia,” terangnya.
Ia juga menekankan pentingnya pemahaman tentang pola makan dan gaya hidup sehat, terutama bagi siswa-siswi sendiri.
"Kita juga memperkenalkan Program Aksi Bergizi kepada siswa berbagai variasi makanan sehat dan manfaat gizinya bagi tubuh.Hal ini diharapkan akan dapat membantu siswa- siswi memilih makanan yang sehat,” harapnya.
Kesehatan remaja dipandang sebagai faktor penting dalam menentukan kualitas generasi mendatang, termasuk dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting di Kabupaten AgamData Riskesdas 2018 menunjukkan bahwa prevalensi anemia pada remaja di Indonesia masih tinggi, mencapai 32 persen. Hal ini berdampak pada kemampuan belajar dan prestasi siswa, serta produktivitas mereka.
Editor : Mahesa Pandu Erlanggga