Kemudian, Donny Eros selaku direktur festival menambahkan, festival Maek yang baru saja selesai membawa angin segar bagi kebudayaan dan arkeologi di Sumatera Barat. Berlangsung dengan sukses. Kegiatan ini menyisakan banyak cerita dan harapan untuk masa depan Maek.
Tindak lanjut dari kegiatan ini, untuk mendirikan sebuah museum yang akan menjadi pusat informasi tentang peradaban kuno Maek. Museum tersebut akan menjadi pintu gerbang bagi wisatawan yang ingin mengetahui lebih dalam tentang sejarah dan budaya Maek.
Kemudian juga didirikan sebuah laboratorium arkeologi yang akan berfungsi untuk menggali lebih banyak informasi tentang peninggalan arkeologi Maek yang belum terungkap.
Pusat informasi Maek, tidak harus di nagari Maek semata, juga direncanakan di Agam Jua kota Payakumbuh, kota Padang Sumatera Barat. Tidak hanya disitu, juga didirikan pusat informasi di kota-kota besar, seperti di Jakarta dan bisa melebar ke Ibu Kota Nusantara (IKN). Saking banyak pusat informasi, tentunya saking bagus.
"Tujuan didirikan banyak pusat informasi untuk memudahkan para wisatawan mendapatkan informasi yang jelas, sebelum menjelajahi situs-situs cagar budaya seperti menhir dan sebagainya,"ujar Eros.
Ditambahkan Eros, dengan banyaknya simbol dan ukiran di situs arkeologi yang memerlukan interpretasi lebih lanjud. Laboratorium tersebut akan menjadi rumah bagi peneliti, baik lokal, nasional, maupun internasional. Maka dari itu, Maek diharapkan dapat menarik lebih banyak kunjungan penelitian dan memperkaya pengetahuan tentang peradaban kuno tersebut.Hebatnya lagi, nagari Maek ini, dimana para seniman dapat menampilkan karya-karya yang merespon peradaban Maek atau keterhubungan dengan peradaban kuno lain di dunia.
"Perlu kami jelaskan, festival Maek yang sudah berlalu, telah membuka banyak peluang dan harapan baru. Langkah selanjutnya memastikan rencana-rencana besar dapat terealisasi dengan baik. Membawa Maek dan Sumbar ke peta kebudayaan dunia,"ujar Eros.
Sebelumnya, budayawan dan salah seorang kurator festival Maek S. Metron, menyampaikan, kenapa Maek harus diangkat. Secara pribadai, jauh hari saya berpikir soal Maek. Peradaban menjadi garis terdepan dalam membuat lini masa.
Bersama ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat Supardi. Kami merancang beberapa program, terutama menelusuri kembali apa saja yang sudah ada tentang Maek.
Editor : Sri Agustini