Peresmian Masjid Raya Abrar: Transformasi Surau Kayu Udang yang Menginspirasi

×

Peresmian Masjid Raya Abrar: Transformasi Surau Kayu Udang yang Menginspirasi

Bagikan berita
Peresmian Masjid Raya Abrar: Transformasi Surau Kayu Udang yang Menginspirasi
Peresmian Masjid Raya Abrar: Transformasi Surau Kayu Udang yang Menginspirasi
2. Kupas

KUPASONLINE.COM - Setelah lebih dari 85 tahun menjadi mushalla, Surau Kayu Udang yang terletak di Kelurahan Gurun Laweh, Kecamatan Nanggalo, kini resmi berstatus sebagai Masjid Raya Abrar. Perubahan status ini diresmikan oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Padang, Andree Algamar, pada Jumat (9/8).

Dalam sambutannya, Andree Algamar menekankan bahwa masjid memiliki peran yang jauh lebih luas daripada sekadar tempat ibadah. "Masjid juga berfungsi sebagai pusat sosial yang dapat membantu menyelesaikan berbagai masalah di sekitarnya, termasuk kemiskinan. Kehadiran masjid diharapkan dapat menjadi solusi bagi warga," ujarnya.

Ia juga mengimbau masyarakat Koto Marapak untuk memanfaatkan masjid ini secara optimal dengan berbagai kegiatan ibadah dan sosial. "Kita harus memastikan bahwa tidak ada warga di sekitar masjid yang hidup dalam kemiskinan atau anak yang mengalami stunting," tambah Andree.

Peresmian status Masjid Raya Abrar ini turut dihadiri oleh Ketua DPRD Padang, Syafrial Kani, perwakilan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Padang, Salmadanis, serta sejumlah tokoh masyarakat setempat.

Ketua Pengurus Masjid Abrar, Bagindo Zainal Zein, mengisahkan sejarah panjang Surau Kayu Udang. "Surau ini adalah salah satu dari tiga surau tertua di Kampung Marapak, dengan usia lebih dari 85 tahun. Selain Surau Kayu Udang, ada juga Surau King Kong dan Surau Al-Ikhlas," jelasnya.

Menurutnya, Surau Kayu Udang dipilih untuk dinaikkan statusnya menjadi masjid karena letaknya yang strategis di tepi jalan dan fasilitasnya yang sudah memadai. "Penduduk Koto Marapak sudah mencapai 1.000 orang, tapi belum ada masjid. Dengan dukungan dari tokoh masyarakat, kami pun mengurus perubahan status ini," tuturnya.

Pembangunan fasilitas Masjid Raya Abrar, lanjut Bagindo, terwujud berkat partisipasi masyarakat, termasuk bantuan dari perantau luar negeri. "Pemuda kita bahkan mencari bantuan ke perantau di Australia, dan Alhamdulillah kita mendapatkan Rp35 juta untuk pembangunan tempat wudhu," ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua DPRD Padang, Syafrial Kani, mensosialisasikan Perda No. 14 Tahun 2024 tentang fasilitasi penyelenggaraan masjid. "Perda ini bertujuan untuk mengoptimalkan pengelolaan masjid secara profesional dan sesuai dengan standar yang ditetapkan," tegasnya.

Usai peresmian, Shalat Jumat pertama di Masjid Raya Abrar dilaksanakan dengan khatib ustaz kondang Buya Ristawardi Dt. Maradjo, menandai babak baru bagi masjid ini sebagai pusat kegiatan religius dan sosial bagi warga sekitar. (*).

Editor : Sri Agustini
Bagikan

Berita Terkait
Terkini