KUPASONLINE.COM - Rektor UIN Imam Bonjol Padang, Prof. Dr. Martin Kustati, M.Pd., menyambut baik Forum Reception Interfaith and Intercivilizational yang diselenggarakan hari ini oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Kementerian Agama. Forum ini, yang merupakan bagian dari sejumlah acara yang diselenggarakan untuk menyambut kedatangan Grand Syekh Al Azhar Mesir, Ahmed Al-Tayeb, ke Indonesia, dianggap sebagai langkah penting dalam meningkatkan komunikasi antarumat beragama dan menciptakan peradaban dunia yang damai.
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas hadir. Dengan salam enam agama, ia menyambut kedatangan Grand Syekh. Dia berpendapat bahwa salam adalah bagian dari perilaku orang Indonesia terhadap kerukunan.
Di tengah keragaman agama (Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, Konghucu), aliran kepercayaan, suku, ras dan golongan, bangsa ini dapat hidup berdampingan, penuh harmoni,” ujar Gus Men dalam sambutannya di Hotel Pullman Central Park, Jakarta
Selanjutnya Rektor UIN Imam Bonjol Padang menyampaikan Forum Interfaith and Intercivilizational Reception mendorong terwujudnya toleransi dan menghormati antarumar beragama.
“UIN Imam Bonjol Padang, sebagai Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri, selalu berkomitmen untuk mendorong terwujudnya toleransi dan saling menghormati antarumat beragama. Forum ini sejalan dengan komitmen kami dalam membangun pemahaman yang lebih baik antarumat beragama dan mewujudkan perdamaian dunia,” ujar Prof. Martin.
Beliau juga mengapresiasi peran PBNU dan Kemenag dalam menginspiasi forum ini. Menurutnya, kedua organisasi ini memiliki peran penting dalam menjaga kerukunan antarumat beragama di Indonesia.“PBNU dan Kemenag telah banyak berkontribusi dalam menjaga kerukunan antarumat beragama di Indonesia. Forum ini merupakan salah satu bukti nyata komitmen kedua organisasi dalam membangun perdamaian dunia,” kata Prof. Martin.
Prof. Martin berharap forum ini dapat menghasilkan rekomendasi-rekomendasi yang konkret untuk memperkuat dialog antarumat beragama dan membangun peradaban dunia yang damai. Beliau juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga toleransi dan saling menghormati antarumat beragama.
“Mari kita jadikan momentum ini sebagai pengingat bagi kita semua untuk terus menjaga toleransi dan saling menghormati antarumat beragama. Dengan demikian, kita dapat mewujudkan perdamaian dunia yang sejahtera dan berkelanjutan,” pungkas Prof. Martin.
Selain itu, Rais & Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Wakil Rais & Aam KH Afifuddin Muhajir, Katib & Aam KH Ahmad Said Asrori, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Sekjen PBNU KH Saifullah Yusuf, dan sekitar 3.000 orang dari berbagai latar belakang, termasuk ulama, cendekiawan, akademisi, tokoh nasional, dan tokoh budaya, menghadiri acara tersebut.(*)
Editor : Wanda Nurma Saputri