Terkait IPH, Kota Payakumbuh Mengalami Deflasi

×

Terkait IPH, Kota Payakumbuh Mengalami Deflasi

Bagikan berita
Rakor bersama Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) beserta Kementrian dan Instansi Pusat terkait guna membahas perkembangan inflasi di daerah, Selasa 2 Juli 2024
Rakor bersama Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) beserta Kementrian dan Instansi Pusat terkait guna membahas perkembangan inflasi di daerah, Selasa 2 Juli 2024

KUPASONLINE.COM - Terkait dengan Indkes Perkembangan Harga (IPH) pada minggu keempat bulan Juni 2024, kota Payakumbuh mengalami deflasi, yakni berada pada angka minus 3,29 persen.

Memasuki awal triwulan semester kedua di tahun 2024, Penjabat (Pj) Walikota Payakumbuh Suprayitno bersama TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah) kota Payakumbuh hadir secara virtual dalam rapat koordinasi (Rakor) bersama Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) beserta Kementrian dan Instansi Pusat terkait guna membahas perkembangan inflasi di daerah, Selasa 2 Juli 2024.

Suprayitno yang hadir bersama TPID dari ruang rapat Walikota (aula Randang) lantai II kantor Walikota Payakumbuh itu dari awal Rakor digelar mendengarkan paparan dan penyampaian dari Kemendagri dan Kementrian lainnya terkait inflasi yang terjadi pada awal bulan Juli 2024.

Diketahui, dalam paparan yang disampaikan oleh Plt. kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti terdapat 12 (dua belas) Provinsi mengalami inflasi dan 26 (dua puluh enam) Provinsi mengalami deflasi secara month on month (m on m), yakni untuk inflasi tertinggi terjadi di daerah Papua Pengunungan (2,11 persen) dan deflasi terdalam terjadi pada daerah Papua Selatan (1,11 persen).

Adapun untuk komoditas penyumbang inflasi tertinggi pada semester pertama tahun 2024, yakni emas perhiasan dan sigaret kretek mesin (SKM).

Amalia sampaikan bahwa inflasi pada Juni 2024 menurut wilayah secara years on years (Y on Y) seluruh Provinsi di Indonesia mengalami inflasi, dimana inflasi tertinggi terjadi pada daerah Papua Pegunungan (5,65 persen) dan inflasi terendah di daerah Kepulauan Babel (1,08 persen).

Secara historis dalam momen perayaan hari raya Idul Adha 2024, Amalia ungkapkan jika tingkat inflasi pada momen hari raya Idul Adha lebih rendah dibandingkan momen Ramadhan dan hari raya Idul fitri.

“Terjadi inflasi pada momen hari raya Idul Adha tahun 2021 sampai 2023, akan tetapi terjadi deflasi pada momen hari raya Idul Adha tahun 2020 dan tahun 2024. Kecuali pada bulan Juli 2024, tingkat inflasi momen hari raya Idul Adha lebih tinggi dibandingkan momen hari raya Idul fitri,”bebernya.

Lebih lanjut, terkait Indkes Perkembangan Harga (IPH) pada minggu keempat bulan Juni 2024, berdasarkan data SP2KP bahwa terdapat 10 daerah mengalami kenaikan IPH tertinggi, dan 10 daerah mengalami penurunan IPH tertinggi.

“Dan untuk daerah yang IPH tertinggi yakni Maluku pada daerah kabupaten Buru pada angka 3,48 persen dan IPH terendah di Sumatra Utara pada daerah kabupaten Tanjung Balai di angka -4,94 persen,”ulas Amalia Adininggar Widyasanti.

Editor : Wanda Nurma Saputri
Bagikan

Berita Terkait
Terkini