Ditambahkan YB. Dt. Parmato Alam, kini salah satu mata pelajaran muatan lokal berupa adat budaya sudah masuk ke sekolah, anak-anak kami akan lebih tahu nantinya, apa itu budaya minangkabau yang sebenarnya.
Budaya minangkabau adalah kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat minangkabau dan berkembang di seluruh kawasan berikut daerah perantauan Minangkabau.
Budaya ini merupakan salah satu dari dua kebudayaan besar di nusantara yang sangat menonjol dan berpengaruh. Budaya ini memiliki sifat egaliter, demokratis, dan sintetik, yang menjadi anti-tesis bagi kebudayaan besar lainnya, nanti akan diterangkan lebih lanjut oleh guru sekolah masing-masing.
Karena itulah saya yakin lagi, bahwa anak-anak semua akan berhasil mencapai semua impian dan meraih kesuksesan yang luar biasa di masa depan, asal anak-anak semua berusaha, konsisten dan bekerja keras untuk meraihnya.
Namun, selain kesuksesan dalam hal akademis, saya ingin menekankan pentingnya memiliki karakter yang baik dalam kehidupan, sesuai dengan kebudayaan yang kita miliki.
"Kita harus memiliki keberanian dan ketulusan dalam menjalani hidup, serta memiliki rasa empati dan peduli dengan sesama, apalagi kita adalah orang minangkabau,"terang YB. Dt. Parmato Alam.
Sebelumnya, kepsek SD Plus Muhammadiyah Ali Anhar Dt. Lelo nan Panjang, dalam sambutannya, mengatakan, pelepasan siswa ini, kami merasa haru dan sedih, karena melepaskan anak-anak kita untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Namun sedih yang dirasakan tentu bukan sedih dalam konotasi negatif.Maksud dan tujuan kami undang ketua LKAAM kota Payakumbuh ini, karena ada kabar gembira yakni adat budaya alam minangkabau telah menjadi salah satu mata pelajaran di sekolah dan sangat erat hubungannya dengan ketua LKAAM Payakumbuh yang merupakan pucuk adat minangkabau.
"Mata pelajaran budaya alam minangkabau sudah full menjadi kurikulum mardeka, sebagai mata pelajaran muatan lokal, pelajaran budaya alam minangkabau ini ditetapkan setiap hari Kamis, siswa memakai pakaian adat, seperti baju gunting cino, pakai peci bagi siswa laki-laki,"beber kepsek Ali Anhar Dt. Lelo nan Panjang.
Anak-anak yang saya cintai, enam tahun bukanlah waktu yang singkat. Anak-anak telah melalui banyak hal bersama, belajar, bermain, dan tentunya mengalami berbagai suka dan duka.
Editor : Wanda Nurma Saputri