KUPASONLINE.COM - Muspika Lembah Melintang dan pemangku masyarakat setempat telah menyetujui pengusaha Peron TBS Sawit yang terletak di jalan utama Jorong Koto Sawah, Kecamatan Lembah Melintang, Kabupaten Pasaman Barat.
Ini berdasarkan keterangan yang diberikan oleh pengusaha Peron yang dikenal sebagai apen, yang dikonfirmasi melalui telepon WhatsApp pada hari Kamis, 5 September 2024. Ia menyatakan bahwa tindakan yang kita ambil sudah sesuai dengan pedoman dan peraturan yang terkandung dalam surat kesepakatan masyarakat.
"Surat kesepakatan tersebut sudah ditanda tangani bersama Muspika Kecamatan Lembah Melintang dan tokoh masyarakat setempat pada Tahun 2023 lalu,” terang apen.
Isi dari surat kesepakatan tersebut antara lain adalah menjelaskan bahwa mobil besar atau tronton hanya dapat dilewati saat malam hari saja dan tidak diperbolehkan melintas di siang hari. Hal ini berdasarkan surat kepekatan yang telah ditandatangai bersama tokoh masyarakat setempat.
Peraturan tersebut akan tetap kami patuhi sehingga, kenyamanan masyarakat tidak terganggu. Kami juga sangat mengetahui bahwa kalau di siang hari aktifitas anak sekolah dan masyarakat sangat ramai,” ujar apen
"Jalan ini sudah lama sekali pak pembangunan nya di tahun 2002 sampai sekarang belum pernah lagi di bangun kembali," Ujar apen menambahkan.Kalau permasalahan Jalan rusak di tujukan kepada peron yang membuat rusak nya saya rasa itu kurang tepat pak,sudah sewajarnya lah jalan ini di bangun oleh pemerintah mengingat semakin padat nya penduduk di daerah ini dan jalan ini juga akses jalan menuju ke Objek wisata pantai Sikobo,"
Lanjut dia, Jalan ini juga sudah sepatutnya jadi perhatian pemerintah Kabupaten Pasaman Barat selain jalan ini sudah tua dan sudah lama sekali jalan ini juga akses menuju ke salah satu Objek Wisata Pantai Sikabau di Kecamatan Parit Koto Balingka,"
Upaya perbaikan dan perawatan jalan pun kami lakukan rutin dengan menimbun jalan-jalan yang berlobang, tujuannya juga agar memberi kenyamanan untuk masyarakat yang melintasi jalan ini“ tangkasnya
Dalam hal ini kata Apen, kita di Koto Sawah ada 4 orang pedagang sawit, namun hanya saya dan Kulbahri yang sering melakukan penimbunan.
Editor : Wanda Nurma Saputri
