KUPASONLINE.COM - Keputusan Mendikbud Nadiem Makarim menghapus ekstrakurikuler pramuka di sekolah mendapat sorotan tajam dari berbagai pihak. Keputusan yang tertuang dalam Permendikbud Nomor 63 Tahun 2014 ini dinilai bakal mengubah mental generasi muda ke depannya.Karena dalam pramuka diajari tentang ilmu ilmu kepemimpinan.
Aturan penghapusan ini berlaku bagi siswa PAUD, SD, sampe Pendidikan Menengah. Tapi, yang bikin heboh, ekstrakurikuler Pramuka yang dulu wajib malah dihilangin dari daftar waktu ekstra buat pelajar.Mendikbud resmi menghapus Pramuka dari daftar ekstrakurikuler wajib buat anak SD sampe SMA. Keputusan ini diambil karena perkembangan Kurikulum Merdeka (Kurmer) yang menurut Nadiem Makarim udah sukses sekali.
Seperti yang diketahui, Kurmer pertama kali diperkenalkan tahun 2022 dan sudah diadopsi lebih dari 300 ribu sekolah. Banyak sekolah yang sudah pake Kurmer mengalami peningkatan dan prestasi yang bagus.Meski ada pro dan kontra soal Kurmer, tapi pendidikan di Indonesia dinilai makin maju. Anindito Aditomo, Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Nasional, mengumumkan keputusan ini pada Rabu 27 Maret 2024.
Peraturan yang baru ini juga mencabut Permendikbud Nomor 63 Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib. Jadi, sekarang Pramuka gak lagi jadi kegiatan wajib di sekolah.Di tabel alokasi waktu mata pelajaran untuk SD sampai SMA, gak ada jadwal untuk Pramuka. Tapi, yang perlu diinget, Mapel Agama masih tetep wajib, ya. Meskipun sempet beredar kabar tentang penghapusan Mapel Agama dari kurikulum, tapi faktanya Mapel Agama tetep ada dan wajib dijalani. Jadi, gak perlu khawatir, rumor itu cuma isu yang nggak bener.
Dampak Negatif Hilangnya Ekstrakurikuler Pramuka di SekolahNah, lo kamu tau tidak? kalau menghilangkan ekstrakurikuler dari sekolah bisa bikin dampak negatif. Misalnya, siswa jadi kehilangan kesempatan buat belajar dan berkembang di luar pelajaran biasa.
Kegiatan ekstrakurikuler juga bisa bantu siswa kembangin keterampilan sosial, kepemimpinan, dan kerjasama tim. Selain itu, kegiatan ini juga bisa jadi wadah buat mengembangkan minat dan bakat siswa. Jadi, kalau dihilangkan, bisa bikin pengalaman belajar siswa di sekolah jadi kurang lengkap. (manda)Baca Juga :
- UNP Meningkatkan Kolaborasi dengan Geopark di Ranah Minang, Dekan Teknik Buka Kegiatan Kolaborasi
- UIN Imam Bonjol Padang Gelar Rapat Koordinasi ISK, Bangun Sinergi Menuju Akreditasi Unggul
- MWA UNP Tetapkan Bakal Calon Rektor UNP