KUPASONLINE.COM - Musibah banjir yang melanda hampir semua kabupaten kota penghasil beras dan pangan di Sumbar baru-baru kini diharapkan tidak berimbas buruk pada perilaku panic buying masyarakat.Pasalnya dalam waktu beberapa bulan ke depan, dampak banjir tersebut pada suplai pangan di Sumbar akan terasa.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pangan Sumbar Syaiful Bahri dalam jumpa pers yang digelar Dinas Kominfotik Sumbar, (21/3)."Kita berharap masyarakat tidak mengalami panic buying nanti. Karena bencana banjir ini pasti akan berdampak pada pasokan beras beberapa bulan ke depan,"kata Syaiful.
Namun meski demikian, masyarakat menurutnya tak perlru khawatir, karena Pemprov Sumbar memiliki beras cadangan yang cukup."Kita punya beras cadangan. Jadi masyarakat tenang saja,"katanya. Hadir dalam acara tersebutSiti Aisyah, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi Sumbar.Sementara itu, untuk mengatasi harga cabe yang melambung tinggi yang menyebabkan tingkat inflasi mencapai 3,23, Pemprov Sumbar telah melakukan operasi pasar."Kita bawa 2 ton dari Borobudur, kita sebar ke Pessel, Lubuk Basung, Sijunjung dan Kota Padang. Alhamdulillah, semuanya habis. Jika ada lagi trennya naik, kita intervensi lagi. Di Jawa kondisinya saat ini sedang panen," tukuk Syaiful Bahri.
Terkait minyak goreng, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumbar Novrial menjelaskan, pemerintah pusat sudah menentukan kuota setiap provinsi."Sumbar mendapat kuota 74.451 ton per ton. Dibagi-bagi lah pasokan itu oleh distributor. Kita harus konsen kepada ketercukupan, jangan harga. Sebab, harga fluktuatif. Saya sarankan ibu-ibu belanja di siang hari, karena harga pagi dan siang itu beda," ujarnya. (tin)
Editor : Sri Agustini