KUPASONLINE.COM - Sejumlah titik kerusakan rataining wall di aliran sungai Kota Pariaman sampai kini belum terbenahi oleh pihak berwenang di daerah ini.Kerusakan itu sudah menahun dan tampak semakin parah.
Seperti rataining wall dalam bentuk sheet pile beton, yang tak jauh dari jembatan bypass jati arah ke hulu.Sheet pile beton itu patah dan rebah ke dalam aliran sungai akibat banjir dua tahun lalu sampai sekarang Minggu 17 Maret 2024 masih begitu juga adanya.
Begitun bantaran sungai di aliran Batang Mangor di Taluak Kota Pariaman, dari Sheet Pile beton yang rebah dan patah, erosi menggerus dasar bantaran pasang batu dan ambruk secara perlahan.Dan bantaran yang ambruk menimbulkan lubang-lubang besar menganga pada permukaan bantaran.
Menjelang akhir Tahun 2023, lubang-lubang pada bantaran yang ambruk tampak sudah ditimbun material sepertinya dari tanah bukit.Kondisi ini tampak jelas dari jalan inspeksi di pinggir aliran sungai beraspal mulus dan berpagar besi.
Sementara kerusakan retaining wall di Batang Piaman dekat jembatan Pauh juga masuk ke dalam aliran sungai.Retaining wall dari rajutan kawat yang diselimut semen, banyak patah dan rajutanya ada pula yang putus-putus.
Kerusakan retaininng wall seperti itu dapat pula berdampak kepada nilai estetika dan lingkungan dititik-titik lokasi kerusakan tersebut.Kepala bidang Pengairan Dinas PUPR dan Pertanahan Kota Pariaman Riko Jamal yang dihubungi Kupasonline.com, Senin 18 Maret 2024 terkait kerusakan retaining wall atau dinding penahan tebing di sejumlah aliran sungai di Kota Pariaman mengatakan, kita sudah koordinasikan dengan balai sungai.Kerusakan bantaran dan sheet pile di barang mangor dan beberapa titik lainya balai wilayah sungai sumatera v sedang membuat perencanaan untuk penangananya.Sementara kerusakan dinding penahan tebing di aliran sungai Batang Piaman dekat jembatan Pauh, ini merupakan aset kota.
Memang kerusakan penahan tebing dalam bentuk bronjong dilapisi semen telah terjadi dan itu merupakan tanggung jawab Pemko Pariaman, karena merupakan aset kota.Saat ini posisi anggaran untuk perbaikan infrastruktur fisik tersebut lagi sangat terbatas sekali, tapi pihaknya akan tetap berupaya penangananya paling tidak diupayakan di perubahan.
Hal ini penting dilakukan agar kerusakan tidak semakin merebak ke depan, jadi ada dua upaya yang dilakukan ke BWSS V dan APBD Kota Pariaman, sesuai kewenanganya, kata Riko Jamal.(Tris).
Editor : Sri Agustini