KUPASONLINE.COM - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang melaporkan bahwa sejak tanggal 12 Februari 2024 hingga saat ini, sejumlah titik di Kota Padang mengalami kejadian pohon tumbang yang disebabkan oleh angin kencang.Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Minangkabau, Desindra Deddy Kurniawan, menjelaskan bahwa fenomena angin kencang ini disebabkan oleh pola arus angin yang masih aktif dari timur laut (Timuran), menunjukkan adanya pola Monsun Asia dengan kecepatan mencapai 15 Knots (27 km/jam).
Selain itu, terdapat pola arus angin yang menyebar di pesisir barat Sumatra yang mempengaruhi penurunan potensi pertumbuhan awan hujan."Adanya pola menyebar ini mempengaruhi peningkatan kecepatan angin, dimana massa udara kosong pada lapisan bawah akan menimbulkan gerak arus udara turun sehingga meningkatkan kecepatan angin pada lapisan bawah permukaan," ungkapnya.
Hal ini menyebabkan angin kencang meskipun kondisi cuaca baik, namun kecepatan angin masih relatif tinggi."Hasil pemodelan BMKG menunjukkan potensi peningkatan kecepatan angin pada wilayah pesisir barat Sumatera Barat seperti Kota Padang, Padang Pariaman, Pariaman, Pasaman Barat, Agam, dan Kepulauan Mentawai pada pagi dan siang hari hingga tanggal 13 Februari 2024," tambahnya.Desindra menghimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem dan dampak yang ditimbulkan seperti pohon tumbang dan material terangkat dalam 2 hari ke depan.Masyarakat juga diminta untuk selalu mengikuti arahan dan peringatan dari instansi terkait di bidang kebencanaan.
"Kami juga mengimbau agar masyarakat selalu memperbaharui informasi cuaca dan perkembangan terkini melalui aplikasi berbasis Android/iOS (infoBMKG), media sosial Instagram (@bmkgminangkabau), serta WhatsApp (0812 6812 5907)," tandasnya. (*)
Editor : Sri Agustini
