KUPASONLINE.COM - Wakil Gubernur Sumatera Barat Audy Joinaldy mengatakan bahwa ada kemungkinan besar potensi investasi akan menurun pada tahun 2024, dengan kondisi perpolitikan nasional sebagai penyebab utamanya.Sebelum itu terjadi, Audy mendorong jajarannya untuk bersikap lebih serius terhadap setiap investor yang datang ke Sumbar dan berkomunikasi lebih erat dengan para perantau, termasuk diaspora minang yang tinggal di luar negeri.
"Jika tidak bersiap dari sekarang, capaian target investasi Sumbar pada Tahun 2024 nanti akan berpotensi terkoreksi dibandingkan data capaian realisisi target tahun sebelumnya," ujar Audy saat memberikan arahan dalam rapat pimpinan lingkup Pemprov Sumbar di Labuan Sunday Resort, Kabupaten Pesisir Selatan. Senin 22 Januari 2024Sebagaimana diketahui, sepanjang Tahun 2024, sejumlah agenda politik lokal dan nasional akan diselenggarakan, diantaranya Pemilihan Presiden (Pilpres), Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di seluruh Indonesia. Sehingga, secara psikologis akan mempengaruhi keputusan para investor untuk menanamkan modalnya.
"Dugaan saya, para investor akan menahan diri atau wait and see dalam melakukan investasi sampai nantinya kabinet pemerintahan baru terbentuk," jelas Wakil Gubernur Sumbar.Terlepas dari kenyataan bahwa situasi ini tidak hanya terjadi di Provinsi Sumbar, tetapi juga di setiap daerah di Indonesia, bahkan di tingkat nasional. Wagub Audy tetap yakin bahwa target investasi Sumbar akan tetap tercapai jika potensi penanaman modal para perantau dan diaspora minang dimaksimalkan.Sementara itu, Adib Alfikri, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP) Sumatera Barat, mengatakan bahwa layanan perizinan di daerah itu terus dipermudah. Dia juga mengatakan bahwa mereka mempromosikan para perantau dan diaspora minang melalui berbagai forum.Kami terus berupaya untuk semakin memperluas jangkauan promosi peluang investasi, tidak hanya kepada para pengusaha nasional dan internasional tapi juga kepada para perantau dan diaspora minang. Selain itu, aspek kecepatan dan kemudahan dalam pengurusan izin berusaha juga tetap menjadi fokus kita. Harapannya, tingkat investasi dan laju pertumbuhan ekonomi Sumbar dapat meningkat dari tahun ke tahun," ucap Adib Alfikri.
Menurutnya, karena provinsi Sumbar menawarkan banyak kesempatan investasi, Pemprov Sumbar diberi penghargaan sebagai Daerah Ramah Layanan Investasi pada tahun 2023 oleh Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).Sementara itu, data menunjukkan bahwa realisasi target investasi di Sumbar dari tahun 2023 hingga triwulan ketiga saja mencapai Rp7,2 triliun, yang lebih dari 28 persen dari target yang ditetapkan dalam RPJMD. Menurutnya, secara keseluruhan, tindakan yang telah dilakukan pihaknya selama ini dianggap efektif dan berhasil. (Adpsb/Bs)
Editor : Sri Agustini