Tumpukan Sampah Mengganggu Keindahan Kota Payakumbuh, Pemko dan Forkopimda Terus Berupaya Penanganan

×

Tumpukan Sampah Mengganggu Keindahan Kota Payakumbuh, Pemko dan Forkopimda Terus Berupaya Penanganan

Bagikan berita
Payakumbuh Masih Darurat Sampah Pasca Satu Bulan Penutupan TPA. (Foto: Dok istimewa)
Payakumbuh Masih Darurat Sampah Pasca Satu Bulan Penutupan TPA. (Foto: Dok istimewa)

KUPASONLINE.COM - Tampaknya masalah penumpukan sampah masih menjadi perhatian utama di Kota Payakumbuh, dengan dampak yang merugikan bagi keindahan kota dan kenyamanan warganya.Pada Senin, 22 Januari 2024, penumpukan sampah masih terlihat di sepanjang jalan utama, menciptakan gangguan visual dan bau tak sedap yang menyengat.

Pemerintah Kota (Pemko) dan Forkopimda Payakumbuh terus berupaya menangani masalah ini, meskipun beberapa solusi sebelumnya belum sepenuhnya berhasil. Pj Wali Kota Payakumbuh, Jasman, menjelaskan bahwa upaya koordinasi dengan TPA Aie Dingin Kota Padang telah dilakukan, namun tempat pembuangan sampah ini hanya dapat menampung selama 60 hari."TPA Aie Dingin Kota Padang hanya bisa menampung sampah selama 60 hari saja, jadi harus dicarikan solusi lain lagi," ujar Jasman beberapa waktu lalu.

Selain itu, Forkopimda Payakumbuh telah melakukan imbauan dan tindakan kepada masyarakat terkait pengelolaan sampah. Namun, tumpukan sampah yang masih terlihat menunjukkan bahwa tantangan ini belum sepenuhnya terselesaikan.Gubernur Sumbar, Mahyeldi, menegaskan urgensi penyelesaian masalah sampah di beberapa kota dan kabupaten yang terdampak penutupan TPA. "Harus segera cari solusi, karena tidak mungkin terus menerus seperti ini," katanya pada Senin, 8 Januari 2024.

Mahyeldi menekankan perlunya rapat intensif antara Dinas Lingkungan Hidup Sumbar dengan kabupaten dan kota terdampak untuk mencari solusi bersama. Ia juga mengingatkan bahwa penanganan masalah sampah menjadi penting, terutama dalam konteks pariwisata yang dapat terimbas.Sebagai informasi, TPA Regional Payakumbuh ditutup setelah mengalami longsor pada Rabu, 20 Desember 2023, dan hingga kini belum dapat beroperasi. Masalah ini menunjukkan perlunya solusi yang komprehensif untuk penanganan sampah di wilayah tersebut. (*)

 

Editor : Sri Agustini
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini