KUPASONLINE.COM - Pemerintah Kabupaten Agam melaporkan dampak erupsi Gunung Marapi yang merugikan ratusan hektare lahan pertanian masyarakat, dengan perkiraan kerugian mencapai Rp2,4 miliar.Sektor pertanian di tiga kecamatan utama, yaitu Canduang, Sungai Puar, dan Baso, menjadi yang paling terdampak.
Sekretaris Dinas Pertanian Agam, Armelia, menyatakan bahwa di Kecamatan Canduang, sekitar 206 hektare wilayah pertanian mengalami dampak serius.Hal yang sama terjadi di Kecamatan Sungai Puar, dengan sekitar 233,87 hektare terdampak, dan Kecamatan Baso, dengan sekitar 38 hektare terkena dampak.
"Sebagian besar lahan pertanian mengalami rusak berat dan sebagian rusak ringan," ujarnya. Tanaman yang paling banyak terdampak meliputi cabe, tomat, kubis, kakao, bawang merah, sawi, ubi jalas, tembakau, kopi, padi, dan tanaman lainnya.Armela menjelaskan bahwa perkiraan kerugian mencapai Rp2,4 miliar, yang mencakup berbagai jenis tanaman yang rusak.Meskipun begitu, hingga saat ini, belum ada instruksi resmi dari pemerintah mengenai pemberian bantuan kepada petani yang mengalami kerugian akibat erupsi Gunung Marapi."Belum ada informasinya, kalau dari kami biasanya diberikan bantuan bibit, pupuk, dan semacamnya ketika situasi sudah membaik," tambahnya.
Sementara petani menanti petunjuk lebih lanjut dari pemerintah, dampak erupsi Gunung Marapi terhadap sektor pertanian di Kabupaten Agam terus menjadi perhatian utama. (*)
Editor : Sri Agustini
