KUPASONLINE.COM - Dalam kanal Youtube Al Bahjah TV seorang guru ngaji bertanya kepada Buya Yahya terkait dirinya yang tidak pantas karena terlilit utang pinjaman online (pinjol).Ia mengakui perbuatannya salah, namun karena keterbatasan ekonomi memaksanya untuk melakukan hal tersebut.
Adapun pertanyaan yang dilontarkannya seperti berikut:"Saya seorang guru ngaji tapi saya merasa tidak pantas karena saya masih banyak sekali melakukan dosa maksiat, apalagi saat ini saya memiliki banyak hutang di aplikasi pinjaman online. Mohon kiranya Buya Yahya memberikan saya nasehat dan doa agar saya istiqomah dalam kebaikan, dijauhkan dari maksiat dan pinjaman online. Syukron Buya atas doanya. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh," ujarnya.
Menanggapi hal tersebut Buya Yahya langsung menjawab pernyataan guru ngaji tersebut."Anda guru ngaji, pinjam online ada riba, Jelas pinjamannya sudah tidak benar ini. Anda ingin bertaubat. Bagaimana caranya? Jika tidak benar-benar ingin bertaubat, lihatlah tindakan tobat dengan cara yang salah yaitu berhenti mengajar," kata Buya Yahya.
"Ini yang saya khawatirkan taubatnya adalah berhenti mengajar karena merasa tidak pantas karena saya memiliki utang," lanjut Buya Yahya.Buya Yahya tetap menyarankan agar guru ngaji tersebut tetap mengajar dan melakukan taubat dengan benar."Anda tidak mengajar lagi, ini bisa berbahaya. Oleh karena itu, bagaimana cara bertaubat? Tetaplah mengajar dengan lebih serius dan bertaubat untuk tidak lagi melakukan pinjaman. Yang sudah terjadi, biarkan berlalu," pungkas Buya."Jangan merasa tidak pantas lalu tidak mengajar, Anda dibutuhkan. Semakin serius dalam mengajar, bukan berhenti karena merasa tidak pantas." sambung Buya.
Buya berpesan, segera taubat dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Jangan sampai tergiur bisikan syaitan untuk melakukan utang hanya untuk gaya hidup."Tetaplah mengajar, tinggalkan dosa yang lalu. Yang kemarin, jangan diulang lagi. Masyaallah, bertaubatlah. Allah Maha Kasih," katanya.
"Masalah utang juga ada alasannya. Dia ingin berbisnis, terpukau dengan cara bisnis, lalu dia pinjam begitu saja. Rute-rute utang atau gaya hidup yang salah, semuanya bermula dari ketidakbenaran. Jadi, jika benar-benar hutang yang benar, tentunya pertimbangan matang dan baik diperlukan. Intinya, tetaplah mengajar, bertaubat agar tidak melakukan pinjaman lagi, dan carilah usaha yang halal. Dari situ, Insya Allah, akan tercicil dan bisa membayar utang," tutup Buya Yahya. (*)
Editor : Sri Agustini