KUPASONLINE.COM - Pemerintah Kabupaten Solok Selatan memastikan bahwa setiap bantuan yang diberikan kepada masyarakat akan digunakan dengan benar.Selain itu, semua bantuan ini diawasi secara langsung oleh pemerintah dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
Ini disampaikan oleh Bupati Solok Selatan pada acara Penyaluran Bantuan Pangan Cadanngan Beras Pemerintah (BP-CBP) Tahap II Periode 3 Tahun 2023.Dalam acara tersebut, Bupati juga menyerahkan pakaian seragam sekolah gratis kepada peserta didik baru dari TK, SMA, dan SMK di seluruh Kabupaten Solok Selatan di Kecamatan Pauh Duo.
"Selama ini kita terus melakukan perbaikan bagaimana bantuan baik dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah maupun nagari diawasi oleh pemerintah bersama dengan Forkopimda dan semuanya," kata Khairunas siang ini.Namun begitu, Bupati meminta bantuan yang diberikan harus tepat sasaran, sehingga penting bahwa data yang valid tersedia. Wali Nagari dan Camat bertanggung jawab untuk memastikan bahwa data tersebut tersedia.
Dalam hal bantuan seragam, Khairunas berharap bantuan tersebut dapat menjadi motivasi bagi siswa untuk belajar lebih keras. Ini karena pemerintah bertanggung jawab untuk mempersiapkan generasi yang akan datang sebagai pemimpin.Sementara itu, 1.701 keluarga di Kecamatan Pauh Duo menerima bantuan beras. Penerima bantuan ini berasal dari Keluarga Penerima Manfaat yang menyasar Program Keluarga Harapan (PKH) atau Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)."Semoga dengan adanya Penyaluran Bantuan Pangan Cadangan Beras Pemerintah (BP-CBP) Tahap II periode 3 Tahun 2023 ini diharapkan masyarakat terbantu dalam memenuhi kebutuhan pangan pokoknya, sehingga dengan mudah dapat kita wujudkan masyarakat Solok Selatan yang maju dan sejahtera," tandasnya.Sesuai dengan arahan presiden, program bantuan cadangan beras pemerintah ini dilaksanakan secara nasional. Tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan pangan, terutama beras, untuk mengantisipasi dampak El Niño atau kekeringan, yang dapat mengakibatkan gagal panen.
Ini juga dilakukan untuk mengendalikan inflasi, mengurangi beban pengeluaran penerima bantuan pangan, mengatasi kemiskinan, stunting, kerawanan pangan, dan gizi buruk.Selama dua bulan, dimulai pada bulan September dan Oktober, 11.493 KPM menerima bantuan beras, masing-masing 10 kilogram.
Pada bulan November, ada 223 KPM tambahan yang akan diberikan langsung 30 kg, sehingga total penerima KPM adalah 11.716 orang, atau sekitar 117.160 kg. Ini adalah penurunan dari 11.752 orang di Tahap I dan 36 orang di Tahap II, karena status ekonomi penerima telah berubah. (mrl)
Editor : Sri Agustini
