Risiko jadi Debt Collector
Rata-rata debt collector bekerja untuk leasing untuk mengurus kreditur yang badel mengangsur cicilan. Tidak sedikit pemilik kendaraan kredit yang akhirnya harus berhadapan dengan mereka.Meski tidak semua, tetapi saat melakukan eksekusi, debt collector terpaksa melakukan tindak kekerasan bila kreditur tidak bisa diajak kerja sama.Tidak sedikit aksinya berakhir dengan cekcok, melebar menjadi bentrok hingga dikejar polisi.
Seperti dilansir dari detik, Oki mantan debt collector ini menceritakan bahwa ia pernah menagih ke daerah Bekasi. Namun disana ia harus berhadapan dengan preman, sebab yang menunggak tersebut diketahui adalah preman dikampung tersebut.
"Saya pernah menagih nasabah di Bekasi Timur yang ternyata bos preman. Saya dikepung anak buahnya. Motor saya disandera, saya disuruh pulang," kenang Oki.Debt collector kerap diteriaki maling saat melakukan pekerjaannya menarik kendaraan ditengah jalan."Ada anak buah saya yang sampai dikeroyok massa karena diteriaki maling. Ada juga nasabah yang sampai bawa-bawa ormas, oknum aparat, pengacara ke kantor," tutupnya. (*)Jika kamu ingin mendapatkan DANA Kaget setiap harinya, silakan bergabung di Grup Telegram DANA Kaget.
Editor : Sri Agustini