Uniknya lagi, banyak warga yang percaya bila tempat ini dipakai untuk mandi para bidadari. Seperti cerita rakyat yang berkembang di tanah Sunda.
Arti dari Sanghyang Heuleut sendiri terdiri dari dua kata yaitu, Sanghyang berarti tempat suci. Kemudian, heuleut artinya selang atau waktu. berbagai macam mitos yang berkembang. Entah benar atau tidak, mitos ini menjadi sebuah daya tarik tersendiri. Sebaiknya ajak keluarga untuk menikmati tempat mandinya para bidadari kahyangan ini.
Ada sekitar 3 Sanghyang yang bisa dinikmati di kawasan ini. Ketiganya memilki pesona dan fungsi yang berbeda-beda. Begitupula dengan cerita mitos yang berkembang deras di kalangan warga sekitar.
Mitos yang selalu dipercaya dan dijaga erat sebagai sebuah keberagaman budaya yang cukup menarik untuk disimak. Selain, Sanghyang Heuleut masih ada Sanghyang Tikoro, tikoro artinya kerongkongan. Di Sanghyang inilah yang merupakan tempat hilangnya air Danau Purba Bandung secara misterius. Bahkan, misteri ini sampai saat ini belum bisa terjawab.
Nama Tikoro atau kerongkongan memang tidak berlebihan. Karena, arus air ini masuk kedalam sebuah tempat yang gelap. Seperti sebuah kerongkongan, lebih tepatnya seperti sebuah goa yang menarik untuk dijelajahi.
Konon juga menurut para sesepuh desa, Sanghyang ini lah yang menjadi cikal bakal dari terbentuknya Bandung. Di tempat inilah nanti Bandung akan tenggelam. Tempat ini pula yang biasa dikunjungi oleh Dayang Sumbi untuk mandi. Lokasi Goa ini berada di dekat PLTA.
Bagi pengunjung yang penasaran dan ingin melihat keindahan goa, bisa langsung saja menuruni tangga yang sudah di sediakan.
Setelah sampai di pelataran goa dibawahnyalah, suguhan pemandangan yang mempesona Sanghyang Tikoro, meski letaknya sedikit tersembunyi.
Nah, diantara goa ini ada dua tebing yang tinggi, tebing ini menghalangi genangan gunung purba. Dari tebing penghalang ini adalah pertemuan dua puncak yaitu Pasir Kiara dengan tinggi 732 mdpl, dan Puncak Larang dengan tinggi 850 mdpl.
Kemudian, Sanghyang Poek. Goa purbakala di Bandung yang memiliki pesona aduhai didalamnya. Goa ini menyerupai sebuah celah dan terhimpit tebing yang cukup tinggi. Aliran sungai menuju ke goa ini cenderung tenang dan stabil. Di dalam goa dihiasi bebatuan-bebatuan besar.
Editor : Sri Agustini