KUPASONLINE.COM - Siapa yang tidak tahu objek wisata Kawasan Saribu Rumah Gadang di Kabupaten Solok Selatan? Bila menyebut Solok Selatan, yang terbesit oleh banyak orang maupun wisatawan hanyalah objek wisata Kawasan Saribu Rumah Gadang.Sebaliknya, bila mengenal Kawasan Saribu Rumah Gadang, kita tahu bahwasanya objek wisata tersebut berada di Kabupaten Solok Selatan.
Kelekatan dari keduanya itu, tentu sangat berguna dalam mendorong kemajuan pariwisata dan daerahnya sendiri.Terlebih juga menjadi penguatan terhadap pembentukan identitas Kabupaten Solok Selatan dengan objek wisata Kawasan Saribu Rumah Gadang yang terletak di Nagari Koto Baru, Kecamatan Sungai Pagu itu.
Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Parbudpora) Solok Selatan, Plt. Pamil Ruskamdani menjelaskan, Kawasan Saribu Rumah Gadang yang pernah menyabet penghargaan sebagai Kampung Adat Terpopuler Indonesia Anugerah Pesona Indonesia pada tahun 2017 itu, tidak hanya sekedar sarana hiburan dan liburan saja.Lebih dari itu, objek wisata ini benar-benar hadir sebagai kompleksitas dari tujuan pariwisata itu sendiri.
"Kita dapat mengenal semuanya. Sensasi berharga yang dihadirkan, para wisatawan akan menjadi seperti bagian dari wisata itu sendiri. Bisa menikmati wisatanya, kuliner khasnya, serta adat dan budayanya. Sehingga kompleksitas itu seakan menjadikan kita bagian dari keberadaan objek wisata yang benar-benar dapat dinikmati oleh pengunjungnya," katanya.Tidak hanya itu, sambungnya, Kawasan Saribu Rumah Gadang yang berjarak tempuh sekitar 150 kilometer dari Kota Padang ini (kurang lebih 4 hingga 5 jam perjalanan), seakan dapat menjadi rujukan terhadap gambaran masyarakat Minangkabau di masa lampau.
Sebab, keaslian dari bentuk fisik bangunan rumah adatnya, keramahan masyarakatnya, dan gambaran-gambaran lainnya yang masih terjaga."Kita sangat bersyukur, Kawasan Saribu Rumah Gadang ini tidak hanya berdampak khusus pada sektor pariwisata saja. Namun juga memberikan dampak baik kepada sektor lainnya, seperti penguatan seni, adat dan budayanya, hingga peningkatan ekonomi yang nyata kepada masyarakat dan juga Kabupaten Solok Selatan tentunya," ujarnya menjelaskan.
Kawasan Saribu Rumah Gadang yang berjumlah sekitar 170 lebih rumah gadang ini, tentu didukung kuat dengan fasilitas sarana dan prasarananya guna melengkapi sensasi pengunjung untuk berwisata. Mulai dari penginapan, oleh-oleh kuliner khas, dan fasilitas pendukung lainnya seperti menara.Jadi wisatawan tidak hanya menikmati rumah gadang yang berjejer di sepanjang jalan saja, akan tetapi juga dapat menikmati keindahan dan kelengkapan lainnya."Di atas menara, kita bisa melihat keindahan dari gonjong rumah gadang yang indah. Dari segi penginapan, beberapa rumah gadang bisa dijadikan homestay bagi pengunjung yang ingin menikmati sensasi masa lampau. Dari kulinernya, kita bisa menikmati kuliner khasnya seperti dendeng pucuk ubi, dan olahan kue khasnya. Kemudian pada momen tertentu, kita juga bisa menikmati seni tradisi seperti makan gadang, hingga pertunjukan seninya," ujarnya.Meskipun Kawasan Saribu Rumah Gadang menjadi wisata unggulan yang dikelola oleh Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Solok Selatan, akan tetapi rumah gadang yang ada di kawasan objek wisata ini tetap didiami oleh masyarakatnya. Setiap suku-suku yang ada seperti Melayu, Kampai, Panai, Tigo Lareh, Sikumbang, dan yang lainnya, masih memfungsikan rumah gadang sebagaimana fungsi sosial dan budayanya.
Kemudian hampir keseluruhan rumah gadang yang ada telah ditetapkan menjadi cagar budaya oleh Pemkab Solok Selatan.Menurut Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Solok Selatan tersebut, keberadaan sosial dan budaya yang terus terjaga itu merupakan daya tarik utama untuk melirik dan memajukan pariwisata Kabupaten Solok Selatan.
Sehingga kehadiran wisata budaya itu benar-benar menyajikan kesan yang mendalam bagi wisatawan yang berkunjung.Selain itu, juga menguatkan kompleksitas pariwisatanya.
Adapun upaya pengembangan terhadap pengembangan objek wisata Kawasan Saribu Rumah Gadang tersebut, juga telah didukung dengan adanya revitalisasi dan rehabilitasi dari rumah gadang itu sendiri melalui anggaran pemerintah pusat sekitar Rp110 miliar.Mulai dari perawatan, pemberian lampu jalan, dan fasilitas pendukung lainnya.
Editor : Sri Agustini