Polisi RW Hadir, Masyarakat Merasa Nyaman

×

Polisi RW Hadir, Masyarakat Merasa Nyaman

Bagikan berita
Humanis: Kabaharkam Polri, Komjen Pol Fadil Imran Fadil saat apel pembentukan Polisi RW di Polda DIY, Rabu (17/5). (foto : ist)
Humanis: Kabaharkam Polri, Komjen Pol Fadil Imran Fadil saat apel pembentukan Polisi RW di Polda DIY, Rabu (17/5). (foto : ist)

KUPASONLINE.COM Polisi harus dekat dengan masyarakat. Anggota polri mesti mengedepankan sikap humanis di tengah masyarakat. Ini untuk menekan tindak kejahatan di tengah khalayak. Salah satunya dengan adanya Polisi RW di lingkungan tempat tinggalnya. 

Polisi RW hadir sebagai wujud praktik pemolisian modern dimulai dari hulu yaitu pencegahan kejahatan melalui pendekatan nyata kepada masyarakat. 

Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri Komjen Pol Fadil Imran menyebut, Polisi RW semua anggota kepolisian yang ada di sekitar lingkungan tempat tinggalnya, bukan hanya bhabinkamtibmas saja. Mereka akan menjalankan fungsi Polisi RW di tempat mereka tinggal saat ini. 

Bila ada anggota yang sedang tugas di lain kota, maka ia akan menjadi Polisi RW di tempat tinggal ia bertugas atau berdinas. Para Polisi RW diharapkan minimal seminggu sekali, dapat berkomunikasi, menjalin silaturahmi, menjadi kawan, jembatan, komunikator, fasilitator serta tempat curhat bagi warga di sekitar tempat tinggalnya, untuk mencegah terjadinya tindak kejahatan dan ketidaktertiban dalam masyarakat, ujar Fadil Imran. 

Kata Fadil, ini sesuai arahan Bapak Kapolri, yang menekankan bahwa polisi harus dekat dan masyarakat dan bersifat humanis. Maka ketika saya diamanahkan memimpin Jakarta, saya berupaya menjalankan perintah tersebut melalui beberapa program yaitu Kampung Tangguh Jaya, Vaksinasi Merdeka, Street Race, ADA Polisi, hingga malam pelayanan, kata Fadil saat menghadiri apel pembentukan Polisi RW di Polda DIY, Rabu (17/5/2023).

  

Menurut Fadil, semua program tersebut yang menjadikan plisi dekat, kenal bahkan akrab dengan warga.Sehingga berbagai aksi kejahatan dapat dicegah, bahkan diturunkan angkanya seperti kejahatan jalanan, tawuran hingga 49%.

 Perjalanan dari pembentukan berbagai program inilah yang kemudian menjadi embrio lahirnya Polisi RW di Jakarta. Kemudian diapresiasi oleh Kapolri, untuk kemudian secara bertahap dijalankan secara nasional, ungkap mantan Kapolda Metro Jaya itu.

 Menurut Fadil, praktik pemolisian terbukti mampu mengurangi praktik kejahatan, menumbuhkan kepuasan masyarakat. Bisa meningkatkan kepercayaan publik pada polisi.

 Dampak positif dari best practices pemolisian komunitas juga dirasakan di Indonesia, yang kemudian mewujud dalam program Polisi RW.

Editor : Sri Agustini
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini