Ancaman Megatrust Masih Mengintai, Walikota Padang Sayangkan Warga tak Pedulikan Blue Line

×

Ancaman Megatrust Masih Mengintai, Walikota Padang Sayangkan Warga tak Pedulikan Blue Line

Bagikan berita
Walikota Padang saat melakukan pemaparan bersama kepala BMKG Sumbar di Palanta Walikota Padang.
Walikota Padang saat melakukan pemaparan bersama kepala BMKG Sumbar di Palanta Walikota Padang.

KUPASONLINE.COM - Warga Kota Padang kembali waspada dengan ancaman gempa tsunami. Apalagi potensi gempa besar megatrusht Mentawai masih mengintai.Warga kembali diminta melek dengan langkah mitigasi yang sudah disosialisasikan sebelumnya.

Hal itu diungkapkan walikota Padang, Hendri Sepa didamping kepala BMKG Sumbar, Suaidi di Palanta Walikota Padang, Jumat (28/4)."Kita sejak awal sudah konsentasi menanamkan berbagai langkah mitigasi gempa bagi warga Padang. Warga harus ingat kembali mitigasi tersebut.

Jangan sampai kita lengah karena jadwal musibah gempa tak ada. Dia datang secara tiba-tiba,"ungkap Hendri Septa dalam jumpa persnya kemarin.Belajar dari gempa 25 April 2023 dini hari, warga banyak berlarian ke By Pass. Padahal sudah ada dipasang 27 titik tsunami save zona berupa blue line (garis biru).

Warga cukup pergi di garis tersebut. Karena garis itu adalah batas aman tsunami. Jadi tak perlu pergi jauh-jauh, karena itu bisa bikin macet dan keos,"sebut Hendri Septa.Dalam waktu dekat, terang Walikota Padang Hendri Septa, Pemerintah Kota Padang akan mencat ulang semua blue line tersebut agar terlihat jelas. Karena saat ini kondisinya sudah memudar.

Pemko Padang juga akan melakukan sosialisasi ulang terhadap keberadaan 27 titik blue line tersebut di Kota Padang. Salahsatu titiknya adalah didekat SPBU Ampang, SPBU Sawahan, Sisingamangaraja, Tunggul Hitam, Lubuk Buaya, Siteba dan titik lainnya."Jumlahnya 27 titik. Warga cukup sampai evaluasi sampai di sana saja. Tak perlu jauh-jauh. Karena itu adalah batas aman tsunami dengan ukuran sekelas gempa mega thrust,"sebut Hendri Septa yang dibenarkan oleh kepala BMKG Suaidi.

Sementara itu kepala BMKG Suaidi mengakui ancaman gempa besar megatrush memang masih ada.Terutama di patahan Mentawai. Artinya ancaman gempa mega thrush masih mengintai warga Padang. Waktu datangnya tak jelas, makanya langkah mitigasi harus diterapkan terus oleh masyarakat.

Ia mengaku cukup salut dengan sikap mitigasi warga pada saat gempa terjadi yang sudah mulai peduli dan melakukan mitigasi mandiri.Pada saat BMKG mengumumkan ada kemungkinan stunami, warga segera meninggalkan rumah dan menyelamatkan diri. Ini perlu kita apresiasi. Makanya kepedulian warga cukup tinggi,"sebutnya.

Asisten I Pemko Padang yang juga pernah menjabat sebagai Kalaksa BPBD Padang, Edi Hasimi mengatakan bahwa blue line (garis batas biru) adalah batas perkiraan aman stunami.Setelah melalui perhitungan yang matang dari para ahli, maka ditetapkan batas-batas aman stunami (stunami save zone) tersebut untuk memberikan gambaran pada warga tentang batas-batas aman dari stunami. "Jadi kita tak pelru pergi jauh-jauh. Cari saja blue line terdekat di sekitar tempat tinggal kita masing-masing,"tandasnya. (tin)

 

Editor : Sri Agustini
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
pemko padang
Terkini