Kupasonline-Pendidikan tak lagi ikhwal penyampaian informasi berupa pengetahuan kepada peserta didik, namun juga menjadi aktivitas yang mengarahkan peserta didik agar mampu berpikir secara menyeluruh.
Sehingga, penerapan pendidikan yang tepat akan sangat berpengaruh bagi pembentukan manusia yang berkualitas dan unggul.
Demikian benang merah yang disampaikan Bupati Agam melalui Sekretaris Daerah, Drs H Edi Busti, M.Si saat membuka workshop implementasi kurikulum merdeka bagi kepala dan guru SD-SMP, Senin (12/12/22).
Dalam sambutannya bupati mengajak para guru untuk menyukseskan penerapan Kurikulum Merdeka di daerah itu. Para guru dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan pelaksanaan kurikulum tersebut.
Kurikulum ini bukan menjadikan peserta didik sebagai objek, melainkan subjek pendidikan itu sendiri. Nah kuncinya ada pada guru, ujarnya.
Dikatakan bupati, melalui Kurikulum Merdeka para guru harus cakap untuk mengajak peserta didik berdiskusi, bukan hanya sekedar mendengarkan.Lalu, para guru juga diharapkan agar mampu memberikan kesempatan kepada murid untuk saling berbagi informasi atas materi yang telah dipelajari dari berbagai sumber bahan ajar.
Kurikulum ini juga mengharapkan para guru agar mampu mendeteksi suatu bakat peserta didik yang belum terlihat, ucapnya.
Menurut bupati, merdeka belajar adalah kemerdekaan untuk berpikir yang esensinya terjadi pada guru, kemudian ditularkan kepada murid.
Dalam mengaplikasikan program merdeka belajar di sekolah, guru dituntut harus mampu menjadi teman yang menyenangkan bagi peserta didik.
Editor : Sri Agustini