Siaran TV digital tidak memerlukan kuota internet, gratis dan tidak ada biaya bulanan apapun.Yohan Wahyu Irianto selaku Peneliti Litbang Kompas memaparkan, latar belakang
Televisi masih menjadi pilihan untuk mendapatkan hiburan dan informasi di tengah masifnya teknologi informasi melalui media sosial.Survei Nielsen pada Juli 2022 menyebutkan ada kenaikan jumlah penonton televisi sebesar 7 1% (sekitar 52 juta orang) secara populasi atau 78% (sekitar 89 juta orang) dalam panel rumah tangga.
Sebanyak 53,6% masyarakat Indonesia mengaku menonton survei Kompas Oktober 2022.Adapun media yang paling banyak diakses oleh publik yakni, televisi 53,6%, media sosial 40,2%, berita online 4,8%, koran 0,8%, radio 0,6%.
Aso sendiri adalah, migrasi televisi analog menuju digital yang merupakan bagian dari salah satu aspek guna menunjang kualitas siaran yang memadai dari aspek teknologi.-ASO Dan Demokratisasi penyiaran
desentralisasi kepemilikan dan program pilihan program televisi yang semakin variatif.Memungkinkan fitur interaktif dengan rating perbaikan kualitas siaran atau secara teknis dan substantif.
Keuntungan bagi masyarakat, yaitu, kualitas gambar dan suara lebih baik dan pilihan program lebih banyak.Lembaga penyiaran, efisiensi infrastruktur dan biaya operasional serta mendukung teknologi ramah lingkungan.
Survei Litbang kompas pada November 2021 merekam 70% responden berminat beralih ke TV digital.Tingkat ketertarikan tersebar merata di semua tingkatan usiaGenerasi y 24-39 tahun sebesar 71%.Generasi X 40-55 tahun 72%
Generasi Z kurang dari 24 tahun sebesar 7 5,3%, Generasi baby boomers 56 sampai 70 tahun sebesar 87,5%.Beberapa pertanyaan yang muncul dari peserta diskusi.
Rifa Selviani, bagaimana cara pemerintah menanggulangi produsen-produsen yang sering menggunakan bahan KW yang menyebabkan STB itu cepat rusak.Jawaban, m sebagaiasyarakat harus membeli STB - STB yang dibeli harus berlabel yang sudah tersertifikasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Editor : Sri Agustini