Bupati Resmikan Bangsal Pascapanen dan Pengolahan Komoditas Holtikultura

×

Bupati Resmikan Bangsal Pascapanen dan Pengolahan Komoditas Holtikultura

Bagikan berita
Bupati Resmikan Bangsal Pascapanen dan Pengolahan Komoditas Holtikultura
Bupati Resmikan Bangsal Pascapanen dan Pengolahan Komoditas Holtikultura

Padang Aro, KUPASONLINE.COM---Bupati Solok Selatan meresmikan bangsal pasca panen dan pengolahan tanaman holtikultura di Nagari Persiapan Pakan Rabaa Utara Duo. Keberadaan bangsal ini diharapkan dapat meningkatkan nilai jual bawang merah melalui hilirisasi bahan mentah.

Bupati Solok Selatan H. Khairunas menyebut bangsal ini ditujukan untuk mendukung peningkatan nilai tambah produk holtikultura, khususnya komoditi bawang merah di Nagari Persiapan Pakan Rabaa Utara Duo, Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh, Kabupaten Solok Selatan."Selain itu juga ditujukan untuk meningkatkan kualitas hasil panen dan diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani," kata Bupati saat meresmikan bangsal tersebut di Nagari Persiapan Pakan Rabaa Utara Duo, KPGD, Senin (24/10).

Adapun bangsal ini merupakan bantuan yang diberikan oleh Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Barat dengan nilai anggaran Rp 393 juta.Bantuan yang diberikan berupa pembangunan Bangsal Prasaranan Pasca-Panen senilai Rp 200 juta, sarana pascapanen Rp 95 juta, dan sarana pengolahan holtikultura senilai Rp 85 juta.

Kemudian Pemerintah Kabupaten Solok Selatan melalui APBD memberikan bantuan unsarana kemasan produk olahan hasil pertanian sebesar Rp 13 juta.Kelompok Tani Cempaka II sebagai penerima bantuan dipilih oleh Dinas Pertanian Kabupaten Solok Selatan untuk kemudian diverifikasi oleh pihak provinsi.

Pemilihan kelompok tani yang menerima bantuan ini dengan kriteria aktif dan selalu berproduksi. Kritera lainnya yakni sudah terdaftar di Simluhtan.Kelompok tani ini dipilih lantaran daerah dimana kelompok tani ini berada merupakan sentra bawang merah yang menjadi bahan baku olahan. Kemudian Kelompok Tani Cempaka II merupakan kelompok Program Unit Pelayanan Pengembangan Pengolahan Hasil Pertanian (UP3HP) yang aktif dan berproduksi rutin dan berkelanjutan.

Terakhir adalah karena kelompok tani ini aktif dalam mencari peluang pasar untuk menjual hasil produksinya. (mrl)

Editor : Sri Agustini
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini