Kupasonline.Com-MENTAWAI.Badan Pusat Statistik Kabupaten kepulauan Mentawai mengelar Rapat Koordinasi Pendataan awal Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) satu data program perlindungan sosial dan pemberdayaan masyarakat, berlangsung di Aula Bundo Guest House, Jalan Raya Tuapejat km 6 Mentawai, Selasa (20/9/2022).
Registrasi sosial ekonomi yang diarahkan pada perbaikan basis data penerima melalui pembangunan data Regsosek serta percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem berdasarkan amanah Bappenas melalui Presiden RI pada 19 Agustus 2022 lalu.Kepala BPS Kabupaten kepulauan Mentawai, Abdi Gunawan menyebutkan,
rapat koordinasi pendataan awal Regsosek di kabupaten mentawai ini merupakan upaya BPS untuk memperluas partisipasi masyarakat, khususnya pemkab mentawai, Dinas, kecamatan, hingga ke tingkat desa dan dusun, bebernya.Regsosek satu data ini merupakan reformasi perlindungan sosial dan pemberdayaan masyarakat, dengan sosialisasi ini ada penyempurnaan soal data," katanya.
Lanjut dia, data DTKS itu data miskin, namun sekarang di lakukan pendataan secara keseluruhan, cuman perbedaaan pendataan sekarang ini menggunakan sistim biotek, dimana setiap rumah warga sudah ada titik koordinatnya.Ia juga berharap, Partisipasi aktif masyarakat dan instansi lainnya, sangat penting dalam penyempurnaan data secara berkesinambungan terutama Pemerintah Daerah sampai ketingkat Desa, tutur Abdi
"Data DTKS itu data miskin, namun sekarang di lakukan pendataan secara keseluruhan, cuman perbedaaan pendataan sekarang ini menggunakan sistim biotek, dimana setiap rumah warga sudah ada titik koordinatnya," ucap Kepala BPSDikatakannya, pendataan Regsosek ini sangatlah penting mengingat saat ini program bantuan sosial diharapkan agar tepat sasaran. Maka dengan demikian peran semua pihak sangat di perlukan untuk bersinergi dalam mewujudkan satu data.
Semua masukan dan permasalahan, yang disampaikan dalam forum ini perlu upaya perbaikan data sosial ekonomi yang mencakup seluruh penduduk, diperlukan ekosistem pendataan perlindungan sosial yang terintegrasi secara menyeluruh, sebutnya.Juga, data Registrasi Sosial Ekonomi ini, merupakan upaya pemerintah dalam membuat satu data program perlindungan sosial dan pemberdayaan masyarakat yang akan dilaksanakan pada 15 Oktober sampai dengan 14 November 2022 nantiUntuk tahap semester pertama, kata Kepala BPS Mentawai, akan di lakukan pengolaan data yang di jadikan menjadi satu data, nantinya di serahkan ke Bappenas, dimana Bappenas akan memasukan ke dalam satu portal yang dikoneksikan dengan data kependudukan.Ditempat yang sama, Pj Bupati Mentawai yang diwakili Staf Ahli bidang Keuangan dan Ekonomi, D.Lubis mengatakan, pemkab mentawai sangat mendukung program pendataan awal registrasi sosial ekonomi yang di lakukan BPS.
Selama satu bulan ini BPS melakukan pendataan, dengan kondisi wilayah mentawai seperti ini, menurut D Lubis dirasa tidak mungkin, akan tetapi dilakukan secara bersama melibatkan pemerintah daerah, Kecamatan dan Desa, maka akan terwujud.Saya pun berharap dukungan dan partisipasi aktif dari seluruh kalangan masyarakat dan aparat di pemkab mentawai, untuk dapat menyukseskan program yang dilaksanakan BPS, baik Regsosek, implementasi satu data, maupun pelaksanaan survei," tuturnya.
Ia juga menyampaikan, ini sangat besar manfaatnya yang diperoleh tentunya akan kembali kepada masyarakat mentawai sendiri serta dapat membantu pemerintah dari berbagai tingkatan dalam mengindetifikasi hingga menyasar penduduk rentan, miskin dan miskin ektrem khususnya dalam perlindungan sosial dan pemberdayaan masyarakat.Dengan adanya rakorda ini, diharapkan koordinasi dan konsolidasi baik eksternal dan internal dalam rangka pelaksanaan kegiatan pendataan awal Regsosek semakin solid, harapnya.
Turut hadir dalam kegiatan ini yakni, seluruh organisasi perangkat daerah, para kades, camat dihadiri Staf Ahli bidang Keuangan dan Ekonomi mewakili Pj Bupati dan Unsur Forkopimda Mentawai.Sesi diskusi tanya jawab menghadirkan narasumber langsung dari Kepala BPS, Bappeda Mentawai dan selaku moderator Kabag Protokoler Sekretariat Daerah Mentawai. (*/ash)
Editor : Sri Agustini
