Pengenalan Budaya Lokal Bagi Praja IPDN, Bupati Agam : Pengembangan Agama dan Adat Istiadat Suatu Keharusan

×

Pengenalan Budaya Lokal Bagi Praja IPDN, Bupati Agam : Pengembangan Agama dan Adat Istiadat Suatu Keharusan

Bagikan berita
Pengenalan Budaya Lokal Bagi Praja IPDN, Bupati Agam : Pengembangan Agama dan Adat Istiadat Suatu Keharusan
Pengenalan Budaya Lokal Bagi Praja IPDN, Bupati Agam : Pengembangan Agama dan Adat Istiadat Suatu Keharusan

KUPASONLINE.COM-Bupati Agam, Dr H Andri Warman mengatakan, pengembangan agama dan adat istiadat jadi suatu keharusan untuk dikembangkan pada generasi.Apalagi Kabupaten Agam salah satu daerah di Minangkabau, yang sangat kental dengan budaya dan adat istiadatnya.

Untuk itu kita berupaya bagaimana generasi selain diperkuat agamanya, juga ditingkatkan kemampuan dan pemahaman adat istiadatnya, ujar Bupati Andri Warman saat hadiri pengenalan budaya lokal pada Praja IPDN Kampus Sumatera Barat, di Balai Adat Lasi, Minggu (14/8/2022).Bahkan pengembangan agama dan adat istiadat ini, menjadi program unggulan selama kepemimpinannya sebagai Bupati Agam.

Maka kita minta praja IPDN ini agar dapat menyesuaikan dirinya dengan budaya yang ada di Agam, sebutnya.Sebab katanya, praja IPDN ini berasal dari seluruh nusantara, dengan menganut agama dan budaya yang berbeda-beda.

Untuk itu kita sambut baik rencana IPDN yang melaksanakan pengenalan budaya bagi praja tersebut, ucap bupati.Sementara itu, Direktur IPDN Kampus Sumatera Barat, Dr Tun Huseno menyebutkan, praja yang ikuti pengenalan budaya ini sebanyak 217 orang, berasal dari seluruh nusantara.

Kita berharap ninik mamak agar bisa berikan pemahaman pada praja, terkait budaya yang ada di Agam, supaya mereka dapat membandingkan dengan budaya di daerahnya masing-masing, harapnya.Namun, ia minta praja tidak hanya mendengarkan apa yang disampaikan, tapi dicatat dan nilai apa sebetulnya yang disajikan dalam budaya itu.

Contohnya petatah petitih, banyak nilai-nilai bermanfaat yang terdapat di dalamnya, katanya.Dengan begitu, ia berharap nanti ninik mamak dapat menyajikannya pada praja, yang diterjemahkan ke bahasa Indonesia untuk mereka pahami bersama. (Pnd)

Editor : Sri Agustini
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini