KUPASONLINE. COM--Pada jum'at, 8 juni 2022 Bharada E atau Eliezer memgungkapkan fakta soal tewasnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo yang mulai menguak pertanyaan publik selama ini.Pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak yang pertama mengungkap kejanggalan tewasnya Brigadir J mulai mendapat sedikit jawaban.
Pasalnya tidak adanya barang bukti terkait pembunuhan Brigadir J, membuat penting pengakuan Bharada E.Kepolisian mengatakan bahwa barang bukti sengaja dihilangkan dan dirusak.
"Adanya barang bukti yang dirusak dan hilang, seperti CCTV, pakaian dan HP korban," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo.Pengacara Bharada E atau Eliezer, Deolipa Yumara mengungkapkan beberapa pengakuan Bharada E terkait pembunuhan Brigadir J.
-Tak ada tembak menembak, tetapi ditembak saat masih hidup.Sebelumnya mantan Kapolres Jaksel Budhi Herdi mengatakan bahwa kematian Brigadir J karena adu tembak dengan Bharada E.
Pernyataan tersebut dibantah oleh Bharada E usai ditetapkan sebagai tersangka. Bukan tembak-menembak tetapi ditembak.Pengacara Bharada E, Deolipa Yumara mengatakan bahwa kliennya mengakui menembak Brigadir J tetapi bukan atas keinginannya.
-Tembakan dilakukan Bharada E atas perintah atasanMenurut pengacara Bharada E, Deolipa Yumara, Bharada E mengaku bahwa tembakan yang dilakukannya kepada Brigadir J atas perintah atasan.Meski begitu, Deolipa tak menyebut siapa atasan yang memerintahkan menembak."Itu materi penyelidikan. Tidak bisa saya sebutkan," balas Deolipa.
- Pelaku tidak hanya satu orangPembunuhan Brigadir J terbukti telah direncanakan, hal itu terjawab saat Polisi menetapkan tersangka lain yang juga ajudan Irjen Ferdy Sambo yaotu Brigadir Ricky atau Brigadir RR dengan jeratan pembunuhan berencana.
Diperkirakan ada lima orang yang melakukan pembunuhan terhadap Brigadir J.Begitulah fakta Yang diungkapkn oleh bharada E
Editor : Sri Agustini