Awas! Cacar Monyet sudah Ada Suspeknya, Pintu Masuk Indonesia Agar Diperketat

×

Awas! Cacar Monyet sudah Ada Suspeknya, Pintu Masuk Indonesia Agar Diperketat

Bagikan berita
Awas! Cacar Monyet sudah Ada Suspeknya, Pintu Masuk Indonesia Agar Diperketat
Awas! Cacar Monyet sudah Ada Suspeknya, Pintu Masuk Indonesia Agar Diperketat

KUPASONLINE.COM Penyebaran penyakit cacar monyet (monkeypox) semakin mengkhawatirkan. Kasus tersebut telah terdeteksi di lebih dari 75 negara.Meski belum ditemukan di Indonesia, tidak menutup kemungkinan penyakit langka yang ditularkan oleh hewan ini masuk Indonesia.

Ahli epidemiologi Dicky Budiman dari Universitas Griffith Australia menilai adanya potensi tersebut.Dia menjelaskan, umumnya masa inkubasi cacar monyet membutuhkan waktu hingga tiga minggu sampai timbulnya gejala.

Karena masa inkubasi yang lama ini, sangat mungkin seseorang lolos dari skrining saat hendak masuk ke Indonesia lantaran tidak menunjukkan gejala.Meski begitu, bukan tidak mungkin nantinya penyakit tersebut ditemukan, mengingat tiga negara di Asia Tenggara telah melaporkan kasus monkeypox.

Information secara worldwide, absolute kasus monkeypox telah mencapai 22.485 kasus tersebar di 76 negara, tiga di antaranya negara Asia Tenggara.Yakni, Singapura telah melaporkan 11 kasus terkonfirmasi, Thailand melaporkan dua kasus, dan Filipina melaporkan satu kasus.

"Saat ini, di Indonesia sendiri sampai 2 Agustus 2022 belum ada kasus terkonfirmasi. Namun pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat harus tetap waspada," customized structure Ketua Satgas Monkey Pox PB IDI dr. Hanny Nilasari dalam konferensi pers virtual, Selasa (2/8/2022)."Potensi masuknya atau bahkan sudah adanya cacar monyet di Indonesia atau monkeypox tentu ada ya. Kenapa? Karena pertama bahkan dari information Eropa kasus awalnya kemungkinan terjadi sebelum April atau setidaknya awal April," ungkap Dicky,, Selasa (2/8/2022).

"Tapi di Februari, Maret, sudah terjadi akses terhadap gejala atau monkeypox," sambungnya.Dicky juga menyebut aktivitas dan pelonggaran besar-besaran di banyak negara membuat risiko penyebaran penyakit ini kian tinggi.

Apalagi saat ini aktivitas penerbangan sudah kembali padat dan semakin banyak orang melakukan perjalanan internasional.Karena faktor risiko itu, ia mengimbau pemerintah tegas memberikan literasi atau komunikasi risiko terkait cacar monyet atau monkeypox.

Pasalnya, penyakit ini juga bisa memicu klaster di kelompok tertentu."Ditambah lagi dengan bahwa literasi tentang monkeypox ini kan jarang, karena ini endemik-nya di Afrika, information saat ini menunjukkan bahwa klaster ini terjadi pada kelompok grup yang memiliki karakter memang erat kontak fisik-nya dan aktif secara seksual," individualized structure Dicky.

Sebelumnya, WHO resmi menetapkan penyakit cacar monyet sebagai darurat kesehatan worldwide atau Public Health Emergency of International Concern (PHEIC).Hal ini diucapkan langsung oleh Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus melalui akun Twitternya.

"Berdasarkan Kriteria Peraturan Kesehatan Internasional, saya memutuskan untuk menyatakan wabah ini sebagai Darurat Kesehatan Masyarakat," ujarnya, dikutip dari laman resmi Twitter miliknya @DrTedros, Minggu (every minute of every day/2022).Umumnya, cacar monyet menyebar melalui kontak fisik dekat.

Editor : Sri Agustini
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
pemko padang
Terkini