Jakarta, kuasionline--Daerah berisiko tinggi penularan virus corona (Covid-19) melonjak menjadi 96 kabupaten/kota dalam sepekan terakhir dari sebelumnya 60 daerah.
Peta zonasi risiko daerah dihitung berdasarkan indikator kesehatan masyarakat dengan menggunakan skoring dan pembobotan. Indikator yang digunakan adalah indikator epidemiologi, surveilans kesehatan masyarakat, dan pelayanan kesehatan.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebutkan, ada 96 kabupaten/kota dengan zona merah, 293 wilayah dengan kategori zona oranye atau risiko penyebaran sedang, 109 kabupaten/kota dengan zona kuning atau risiko rendah penularan, dan 16 wilayah. zona hijau atau tidak. ada kasus atau tidak terpengaruh.
Wiku juga menambahkan, 27 kawasan zona merah tersebut berasal dari kabupaten/kota di luar Jawa dan Bali. Beberapa daerah tersebut antara lain Banda Aceh, Aceh Tengah, Kota Bengkulu, Batanghari, Kota Singkawang, dan Kota Pontianak
Kemudian, Kotawaringin Timur, Kota Palangkaraya, Kota Samarinda, Kota Balikpapan, Kota Bontang, Kota Tanjung Pinang, Kota Batam, Kota Bintan, Kota Bandar Lampung, Lampung Utara, Pringsewu, Kota Ambon, Kota Ternate, Fakfak, Kota Kendari, Konawe, Bukittinggi Kota , Padang Pariaman, Lahat, Musi Banyuasin, dan Kota Palembang.
Sementara itu, zona oranye atau daerah dengan risiko penularan Covid-19 sedang mengalami penurunan. Dari pekan lalu ada 308 wilayah zona oranye, minggu ini berkurang menjadi 293 kabupaten/kota zona oranye.Zona kuning atau wilayah dengan risiko rendah penularan Covid-19 juga berkurang menjadi 1.109 wilayah, dibandingkan data pekan lalu yang mencatat 129 kabupaten/kota masuk zona kuning, dilansir dari CNN Indonesia.
Sedangkan 15 kabupaten/kota masuk dalam kategori zona hijau atau tidak ada kasus. Gugus Tugas Covid-19 juga mencatat satu daerah yang sejauh ini belum terdampak virus corona adalah Kabupaten Dogiyai di Papua.
Adapun data harian yang dirilis Satgas hingga Selasa (6/7). Ada penambahan rekor 31.189 kasus COVID-19, dan rekor 728 kematian baru.
Editor : Sri Agustini