Menkeu Proyeksi Nilai Tukar Rp14.200-Rp14.800 per Dolar AS

×

Menkeu Proyeksi Nilai Tukar Rp14.200-Rp14.800 per Dolar AS

Bagikan berita
Menkeu Proyeksi Nilai Tukar Rp14.200-Rp14.800 per Dolar AS
Menkeu Proyeksi Nilai Tukar Rp14.200-Rp14.800 per Dolar AS


Jakarta, Kupasonline -- Menteri Keuangan Sri Mulyani memperkirakan nilai tukar rupiah akan berada di kisaran Rp. 14.200 sampai Rp. 14.800 per dolar AS pada akhir tahun ini.

Asumsi ini sedikit lebih tinggi dari asumsi awal APBN sebesar Rp. 14.600 per dolar AS. Ani, demikian ia akrab disapa, mengatakan proyeksi ini bermula dari kondisi rupiah yang cenderung melemah pada semester I tahun 2021. Realisasi nilai tukar rata-rata Rp. 14.299 per dolar AS pada semester pertama tahun ini.

Nilai tukar pada akhir semester I cenderung melemah di tengah lonjakan kasus COVID domestik dan respon pasar terhadap rencana normalisasi kebijakan moneter AS (bank sentral) dan berpotensi berlanjut pada semester II, tambahnya. , melalui rapat gabungan dengan Bank Sentral Indonesia.

Senada dengan Ani, Gubernur BI Perry Warjiyo juga mengakui mata uang Garuda masih cenderung terdepresiasi pada semester I 2021.

Hal ini dikarenakan dampak dari peningkatan jumlah kasus harian COVID-19 di Indonesia. Padahal rupiah, kata dia, mendapat dukungan kuat dari tren arus masuk modal asing ke dalam negeri (capital inflow). Tercatat arus masuk mencapai Rp. 13,2 triliun pada April 2021.

"Tapi belakangan ini karena ada peningkatan COVID-19 terutama di bulan Juni menyebabkan outflow," kata Perry pada kesempatan yang sama.

Selain itu, pelemahan rupiah juga berasal dari pergerakan pasar terhadap mata uang negara lain terhadap dolar AS. Rupiah memang melemah karena semua negara melemah, namun nilai pelemahan rupiah relatif lebih rendah ytd sebesar 3,1 persen, lebih rendah dari Korea Selatan, Thailand, dan Turki, jelasnya.

Meski demikian, Perry mengklaim amunisi bank sentral nasional untuk menstabilkan nilai tukar rupiah masih cukup besar. Hal ini tercermin dari besarnya cadangan devisa untuk pembelian Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder yang terus dilakukan BI. Tercatat, cadangan devisa masih sekitar US$137,1 miliar hingga Juni 2021. Jumlah tersebut diklaim lebih dari cukup.

Sementara pembelian SBN di pasar sekunder untuk tahun ini diasumsikan mencapai Rp. 8,62 triliun. Jadi, ke depan mungkin ada tekanan terhadap rupiah tapi kita akan stabilkan dengan baik, pungkasnya(*)

Editor : Sri Agustini
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
pemko padang
Terkini