Jakarta, Kupasonline -- Nilai tukar rupiah berada pada level Rp14.497 per dolar AS pada perdagangan pasar spot pada Jumat (16/7) sore. Posisi ini melemah 15 poin atau 0,1 persen dari Rp. 14.482 persen pada Kamis (15/7).
Sementara itu, kurs acuan Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di level Rp14.517 per dolar AS atau melemah dari Rp14.503 per dolar AS pada Kamis.
Rupiah melemah bersama yen Jepang minus 0,25 persen, baht Thailand minus 0,18 persen, ringgit Malaysia minus 0,17 persen, yuan China minus 0,09 persen, peso Filipina minus 0,06 persen, rupee India minus 0,04 persen, dan Hong Kong melemah. Dolar Kong dikurangi 0,02 persen.
Sementara mata uang Asia lainnya berada di zona hijau. Won Korea Selatan menguat 0,14 persen dan dolar Singapura 0,01 persen.
Di sisi lain, mayoritas mata uang utama negara maju menguat terhadap dolar AS. Hanya franc Swiss yang melemah 0,17 persen.Sisanya, euro Eropa menguat 0,01 persen, dolar Kanada 0,22 persen, pound Inggris 0,22 persen, dolar Australia 0,24 persen, dan rubel Rusia 0,4 persen.
Analis Asia Valbury Futures Lukman Leong mengatakan, pelemahan rupiah dan mayoritas mata uang Asia disebabkan tekanan peningkatan jumlah kasus COVID-19 di dunia, di mana dua negara tertinggi berada di kawasan, yakni Indonesia dan India. .
"Masih karena peningkatan jumlah kasus," kata Lukman.
Sementara itu, di jajaran negara maju, pasar masih belum menerima sinyal perubahan kebijakan moneter dari bank sentral AS, The Federal Reserve. Hal ini membuat dolar AS cenderung melemah dari mata uang utama negara maju (*)
Editor : Sri Agustini