Walikota Sawahlunto Deri Asta, saat menjadi nara sumber di Nagari TV. |
Sawahlunto, Kupasonline--Tiga tahun berturut - turut menyandang predikat sebagai Nindya pada Kota Layak Anak, Walikota Sawahlunto Deri Asta, didapuk sebagai Nara Sumber di 3 tempat bertajuk " Kabupaten Kota Layak Anak Mendukung Target RPJMN 2000 - 2024 Untuk Penurunan Perokok Anak Kamis (12/8), di Nagari TV, RRI, dan webinar Yayasan Lentera Anak.
Walikota Deri Asta, mengatakan pengakuan dan apresiasi dari pemerintah pusat tersebut mencerminkan Kota Sawahlunto, dalam hal pemenuhan dan perlindungan hak - hak anak. Dibeberkannya, tujuan menjadikan kota tersebut sebagai Kota Layak, adalah menciptakan kota yang aman, nyaman dan baik dalam mengakomodasi kebutuhan - kebutuhan anak.
Dan ini termasuk dalam prioritas Pemko Sawahlunto, yakni memberikan perlindungan dan bantuan khusus kepa kelompok marginal dimana didalamnya termasuk anak - anak, beber Deri Asta, diamini Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DINSOS PMD - PPA) Efrianto, dan Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Silvi Andriani.Diuraikannya, kebijakan dan program yang telah dilaksanakan Pemko Sawahlunto, dalam Kota Layak Anak, telah tertuang dalam bentuk Peraturan Daerah (PERDA) No 14 tahun 2014, kawasan tanpa rokok No 3 tahun 2013, penyelenggaraan pendidikan inklusi No 11tahun 2017, dan pemberian Air Susu Ibu (ASI) eklusif No 1 tahun 2016, dan ada lagi Perda lainnya tentang pengarusutamaan gender dan ketahanan keluarga, dalam hal ini terang Deri Asta, sedang menunggu evaluasi dari Gubernur.
Serta Peraturan Walikota (PERWAKO) No 90 tahun 2019, urai Deri Asta. Untuk mendukung kegiatan Forum Anak, sambungnya, akan didukung dari jenjang desa/ kelurahan dengan mengalokasikan minimal Rp 10 Juta/ tahun, guna menunjang program tersebut, upaya - upaya lainnya jelasnya lagi Sawahlunto saat ini telah ada Pusat Informasi Sahabat Anak (PISA), kemudian Ruang Bermain Anak (RBRA) yang telah tersertifikasi nasional di Selat Karimata, ada juga PUSPAGA (PUSAT PEMBELAJARAN KELURGA) untuk mendorong pengasuhan yang berkualitas, ujarnya.(shb)
Editor : Sri Agustini