Jakarta, Kupasonline -- Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman meminta pemerintah kembali memperpanjang PPKM Level 4, 3, dan 2 di Jawa dan Bali maupun di luar wilayah itu agar penambahan kasus virus corona (Covid-19) benar-benar turun drastis.
Dicky mengatakan penyebaran virus corona bisa dikatakan terkendali apabila positivity rate atau rasio kasus positif Covid-19 bisa berada di bawah 5 persen.
"Dilanjutkan kembali, karena tujuan PPKM ini memperlambat transmisi, jadi dia (PPKM) tidak menghentikan pandemi di Indonesia, belum bisa. Karena kita tidak berhasil menemukan kasus-kasus yang banyak," kata Dicky, Senin (23/8).
Dicky mengatakan pembatasan mobilitas masyarakat harus terus dilakukan apabila kasus Covid-19 belum melandai. Menurutnya, ledakan kasus Covid-19 baru sangat mudah terjadi lantaran sebaran varian Delta.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan mencatat, 1.823 kasus varian Delta yang tersebar di 31 provinsi. Kemenkes menyebut varian Delta memiliki tingkat penularan 6-8 kali lebih cepat dari varian lainnya."Jadi gelombang serangan varian Delta ini belum berakhir, masa krisis masih ada. Bahwa dikatakan kita sudah melampaui puncak kasus untuk Jawa-Bali misalnya, secara umum iya. Tapi belum selesai masa krisisnya," ujarnya.
Dikcy meminta semua pihak sama-sama mengerti mobilitas warga yang tidak dibatasi dapat membuat Indonesia mengalami puncak gelombang kasus Covid-19 yang tiada hentinya.
Menurutnya, lonjakan kasus Covid-19 yang signifikan pada awal tahun dan bulan lalu telah membuat rumah sakit rujukan Covid-19 penuh, keterbatasan oksigen, hingga kematian yang bertambah di atas 1.000 orang per hari sebulan terakhir.
Dicky juga mendesak komitmen pemerintah untuk serius terhadap penanganan pandemi Covid-19 melalui PPKM. Ia menyebut testing dan tracing masih jauh dari target yang ditetapkan oleh pemerintah sendiri.
Editor : Sri Agustini