Pemuda Katolik Sumbar Siap Dukung Mentawai Tinggalkan Status sebagai Daerah Tertinggal |
Mentawai, Kupasonline--Ketua Pemuda Katolik Komda Sumatera Barat, Gokma Toni Parlindungan mengapresiasi dan mengucapkan selamat atas Rapimpurda DPD KNPI Sumatera Barat (25-27 Agustus 2021) di Tua Peijat, Mentawai yang dihadiri oleh Pemuda Katolik bersama perwakikan OKP se-Sumbar, dan DPD KNPI Kabupaten/Kota. Dari pelaksanaan Rapimpurda DPD KNPI Sumbar ini Gokma mengharapkan memberikan dampak positif bagi masyarakat Mentawai.
Menurutnya, sebagai kepulauan yang memiliki aset pariwisata berkelas dunia, mentawai juga memiliki potensi lainnya. Salah satunya seni budaya tato yang diakui sebagai tato tertua di dunia. Masih banyak yang tidak menyadari Bumi Sikerei adalah "emas"nya pariwisata dan budaya yang ada di Provinsi Sumatera Barat.
Bupati Mentawai, Yudas Sabaggalet, SE, MM dalam sambutannya pada acara pembukaan Rapimpurda mengatakan bahwa Mentawai masih berstatus sebagai daerah tertinggal (3T) di Provinsi Sumatera Barat. Dukungan semua pihak sangat diharapkan untuk merubah status tersebut.
Menanggapi hal itu, Gokma mengatakan bahwa itu adalah "PR" bagi Pemuda khususnya OKP yang berhimpun dalam wadah DPD KNPI Sumatera Barat.
"Jika kita ingin Mentawai keluar dari status 3T perlu ada keseriusan bersama. Tidak saja keseriusan Pemerintah Kabupaten, tapi keseriusan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan Pemerintah Pusat demi percepatan pembangunan dan peningkatan sosial ekonomi yang juga harus di dukung oleh kita sebagai Pemuda. Karena selain Mentawai merupakan daerah kepulauan yang harus memiliki strategi khusus dalam pembangunan segala sektor, mentawai juga memiliki Pendapatan Daerah yang masih minim," ujar Gokma.Namun demikian menurutnya, bumi sikerei ini masih menyimpan kekayaan "emas" Yang belum di rasakan mamfaatnya oleh masyarakat Mentawai.
Dalam kesempatan ini Gokma menyampaikan agar industri 4.0 yang merupakan "Pabrik Cerdas" Harus di "genjot". Yakni melalui pengadaan jaringan internet yang merata di Mentawai dan meningkatkan kualitasnya. Saat ini internet sangat dibutuhkan oleh semua kalangan masyarakat, baik sektor pendidikan, juga sektor lainnya seperti sektor ekonomi dan pariwisata.
Hal sederhana saja misalnya, masyarakat lokal melalui media sosial, walau hanya berfoto selfie di destinasi wisata/budaya kemudian memposting dalam akun pribadi medsosnya, ini sudah merupakan salah satu bentuk partisipasi masyarakat dalam promosi wisata/budaya yang ada di bumi sikerei. Belum lagi sektor peningkatan informasi dan pendidikan, bahkan perdagangan via online. Industri 4.0 memiliki kemampuan untuk berproses lebih cepat, hemat biaya, inovatif dan tidak terbatas oleh ruang dan waktu," ulasnya lagi. (*/tin)
Editor : Sri Agustini