Papua Merana Lagi, Butuh Solusi Hakiki

×

Papua Merana Lagi, Butuh Solusi Hakiki

Bagikan berita
Papua Merana Lagi, Butuh Solusi Hakiki
Papua Merana Lagi, Butuh Solusi Hakiki


Oleh : Masita (Anggota Smart With Islam Kolaka)

Klandestin disebut Menteri Pertahanan (Menhan), Ryamizard Ryacudu sebagai satu dari tiga kelompok yang terindikasi breada di balik pemberontakan kerusuhan di Papua. Kelompok tersebut dalam satu peran kerusuhan Papua, sebagai kelompok rahasia. Dalam sejarahnya, Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Jenderal (Purn) TNI Hendropriyono, memiliki catatan sejarah menumpas kelompok klandestin.

Sebelumnya dikutip TribunAmbon.com dari Kompas.com artikel berjudul Menhan Sebut Ada Kelompok Terafiliasi ISIS di Papua, Ryamizard Ryacudu mengatakan, ada kelompok yang terafiliasi dengan Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS di Papua. "Sebagai catatan, terdapat kelompok lain yang berafiliasi dengan ISIS telah menyerukan jihad di tanah Papua," kata Ryamizard dalam rapat bersama Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (5/9/2019). 

Ryamizard mengatakan, selain ada kelompok yang ditunggangi ISIS, terdapat tiga kelompok yang terindikasi berada di belakang pemberontakan di Papua, yaitu kelompok pemberontak bersenjata, kelompok pemberontak politik, dan kelompok klandestin atau rahasia. 
"Perlu kami jelaskan kelompok di Papua ini ada tiga kelompok, yaitu kelompok pemberontak bersenjata, kelompok pemberontak politik dan kelompok pemberontak klandestin," ujarnya Ryamizard mengatakan, TNI-Polri harus bijak dalam menghadapi kelompok-kelompok tersebut. TNI dan Polri, kata dia, juga harus selalu siap bersinergi untuk mempertahankan NKRI.

Ia juga mengatakan, pemerintah secara tegas telah menyampaikan bahwa Papua bagian dari NKRI dan tidak terpisahkan sampai kapanpun. "Presiden jokowi sudah menyampaikan sikap pemerintah secara tegas dan jelas agar Papua tetap damai dan aman. Sebagaimana kita ketahui, Papua bagian integral NKRI yang tak terpisahkan sampai kapanpun," pungkasnya.  Jumat, (6/9/2019).

Telaah Akar Masalahnya
Kasus Papua yang mengguncang pertahanan Negara bulan lalu menjadi tamparan keras bagi sistem pemerintahan Indonesia dalam pengetatan pertahanan Negara agar tak sama seperti yang pernah terjadi pada Timor Leste dahulu. Pasalnya kerusuhan yang terjadi di Papua di gawangi oleh beberapa kelompok yang mengatasnaman kemerdekaan bagi masyarakat papua. Sudah sejak lama terdengar isu bahwa papua ingin memisahkan diri dari Indonesia. Tiba puncaknya bulan lalu yang dipicu oleh aksi oknum mahasiswa yang membakar bendera merah putih dan hinaan atas warga papua menjadi minyak yang menyalakan api di papua. Hingga saat ini isu pemisahan wilayah yang digaungkan masyarakat papua menjadi persoalan yang harus segera dituntaskan agar NKRI tidak mudah terpecah begitu saja. Jika dilihat dari berita diatas yang menyebutkan adanya kelompok jaringan ISIS yang di isukan sebagai promotor aksi kerusuhan di papua menandakan adanya campur tangan Negara asing dalam tatanan wilayah di Papua. Selain itu, ada kelompok lokal yang sudah beberapa kali melakukan aksi brutal namun tak sigap dan tuntas diselesaikan yang memiliki persenjataan membuktikan bahwa ada kelompok lain dibalik isu pemisahan wilayah papua dan Indonesia.

Tidak lain ia adalah Negara asing, atau Negara super power pemilik kekuasaan sekarang yang digawangi oleh elit-elit penguasa dunia. Sistem kapitalisme-sekulerisme yang mereka ciptakan berhasil ditanamkan diseluruh Negara yang ada. Salah satu propaganda mereka adalah memecah belah suatu bangsa jajahannya baik masyarakat ataukah wilayahnya. Bukan hanya itu, sistem kapitalisme-sekuler yang menjadi penyakit ini mampu menundukan penguasa bangsa melalui korporasi yang dibangunnya, baik sosial, ekonomi, pendidikan dan sebagainya. Hasilnya melahirkan individu yang individualis, memburu jabatan, dan merampok harta Negara atas nama kepentingan umum. 

Melalui agenya, elit penguasa mampu menskenariokan dunia sesuai keinginannya, peraturan perundang-undangan dibuat untuk memuluskan aksinya menguasai kekayaan disuatu bangsa, dan kerusakan, budaya-budaya rusak ala mereka ditinggal begitu saja atas nama perkembangan zaman, sehingga pemikiran tergerus dan kepribadian hilang begitu saja seiring tuntutan zaman yang kian hari kian menyeramkan tatkala memiliki jalan yang berbeda dari pilihan sistem sekuler. Bermacam label akan disematkan bagi orang-orang yang menginginkan perubahan tatanan dunia,

Kembali Kepada Islam
Sudah seharusnya masyarakat sadar, bahwa tidak ada solusi bagi keadilan masyarakat selain islam kaffah. Kapitalisme-Sekuler sudah terbukti tidak mampu menyelesaikan persoalan hidup baik di ranah individu, masyarakat bahkan pemerintahan. Islam bukan hanya sebagai agama ritual melainkan seperangkat aturan yang mewujudkan keberkahan dan kesejahteraan bagi masyarakat. Islam menggabungkan seluruh wilayah-wilayah yang ada dengan aturan yang sama, yang mana kedaulatan berada pada hukum syara bukan manusia. Ketimpangan social dan kesenjangan ekonomi akan dituntaskan dengan pengaturan SDM dan SDA yang ada. Menjaga setiap jiwa baik muslim maupun non-muslim selama patuh dan tunduk pada aturan daulah islam dengan jaminan yang sama tanpa membedakan sedikitpun kecuali masalah akidah atau ibadah. 

Sistem Islam memiliki pengaturan yang sempurna untuk seluruh aspek kehidupan. Bagaimana pengelolaan kekayaan sumber daya alam oleh negara, dan pelarangan adanya privatisasi akan menjadikan negara memiliki sumber pendapatan yang pasti untuk sektor pendidikan dan kesehatan. Di dalam sistem pemerintahan dan perundang-undangan pun Islam memiliki aturan yang jelas dan tegas sehingga bisa memberikan pengaturan yang sama untuk masyarakat. Islam juga telah memberikan contoh nyata penerapan toleransi terhadap penduduk di wilayahnya. Mereka yang beragama lain diberikan kebebasan menjalankan ibadah mereka secara leluasa, sedang di lingkungan publik baru diterapkan syariat Islam yang sama untuk seluruh warga negara, misal pelarangan untuk berbuat zina dan riba. Inilah bentuk penjagaan syariat Islam dalam menjaga kesatuan wilayah Negara. 

Alhasil, selama 1300 tahun lamanya Islam menjadi Negara super power yang menguasai 2/3 belahan dunia, menerapkan hukum yang sama tanpa mendiskreditkan suku tertentu dengan tidak membedakan apapun. Melahirkan generasi-generasi berkualitas, cikal bakal pemimpin pasukan yang akan menakhlukan wilayah-wilayah yang ada atas nama ketundukan terhadap sang Pencipta. Sebab hanya islam satu-satunya agama yang benar dan sempurna sebagaimana dalam firman-Nya : al-yawma akmaltu lakum dînakum (pada hari ini bagi kalian telah Kusempurnakan agama kalian) (Q.S Al-Maidah : 3). 
Dengan penerapan Islam kaffah, penjagaan kesatuan wilayah Negara bisa terwujud secara hakiki, insya Allah. Jadi, masihkan syariat Islam dianggap monster yang menakutkan? Wallahu a'lam bish shawab(*)

Editor : Sri Agustini
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
pemko padang
Terkini