"Informasi yang berkaitan dengan Eucalyptus yang akan kami sampaikan adalah hasil kajian dan hasil pengamatan oleh Balitbang,"ujar Jefri
Jefri menjelaskan produk Eucalyptus ini menghebohkan, kami dari Balitbang akan turun keseluruh kabupaten dan kota di Sumbar dengan harapan segala kesimpang siuran ini dapat diluruskan.
Sebenarnya kementrian pertanian ini memiliki banyak balai-balai yang menangani tentang obat, rempah, balai veteriner yang mengelola tentang masalah hewan dan virus. Ecalyptus ini sudah diketahui mengandung senyawa sinogeul senyawa ini diuji di veteriner , hasil riset membuktikan Eucalyptus mampu membunuh dan melakukan proteksi terhadap virus sampai 80 %. Dengan data ini senyawa ini dapat membunuh virus, maka Balitbang mempromosikan dan membuat produk yg mampu untuk mencegah virus-virus dan senyawa dari eucalyptyus mampu menghambat perkembangbiakan dan mengurangi paparan virus.
"Terkait uji klinis dari Eucalyptus ini, Eucalyptus adalah bahan alami yg tidak berbahaya untuk dihirup. Kami sudah melakukan beberapa inovasi dengan membuat beberapa produk yaitu berupa minyak, roll on dan kalung yang di dalamnya berisi minyak Eucalyptus," jelas Jefri
Jefri berharap kunjungan kami ke seluruh Kabupaten dan Kota yang ada di Sumatera Barat dapat menepis semua kontroversi yang ada tentang eucalyptus ini dan tidak diragukan lagi oleh masyarakat karna eucalyptus adalah bahan alamiah yang tidak berbahaya dan ini baik utk kesehatan sehingga yg dihasilkan oleh anak bangsa ini bisa ditindak lanjuti dan bisa menjadi vaksin dan obat bagi kita saat menghadapi pandemi ini.Hadir dalam kegiatan tersebut Pimpinan OPD terkait, Kepala Balitbu Tropika Ellina Mansyah, Kepala KSPP BPTP Sumatera Barat Aryawaita, Peneliti Balitbu Tropika Edison, Peneliti Balitbu Tropika Jumnidang, Peneliti BPTP Sumbar Winda Rahayu dan Peneliti BPTP Sumbar Irwan Setiawan.(*)
Editor : Sri Agustini