Karanganyar - Zaman dulu, pandai besi atau bisa di bilang empu itu sangat dihormati,karena tidak semua orang bisa melakukannya, namun seiring berdirinya pabrik pengolahan besi, akhirnya generasi empu menjadi berkurang, dan para pemakai lebih senang yang praktis, padahal secara kualitas pabrik dengan produksi buatan empu /Pandai besi ini jauh berbeda hasilnya.
Saat berbeda Anggota Satgas TMMD melaksanakan anjangsana di salah satu rumah warga atas nama bapak Marino (58) tahun di Dusun Sonosari, Desa Jatiwarno menanyakan apa yang menjadi kendala dalam usaha menjadi pandai besi ini,Seiring berjalannya waktu perajin besi sudah mulai jarang dijumpai setelah munculnya produk pisau non baja. Selain itu pandai besi juga menghadapi kendala sulitnya mendapat bahan baku baja berkualitas dengan harga terjangkau. Ia berharap hasil karyanya bisa menginspirasi perajin besi lain untuk tetap semangat dan bertahan dalam menjalankan usahanya."lirihnya
Tampak salah seorang anggota Satgas TMMD memegang palu membantu bapak Marino memukul besi yang sudah dipanaskan untuk di olah menjadi peralatan pertanian pesanan seorang pelanggan pandai besi tersebut. (RH)
Editor : Sri Agustini