Solok, Kupasonline--Kepala UPTD PSKW Andam Dewi Sukarami Solok, Afzaidir mengungkapkan, sebagian besar penghuni panti atau kelayan yang dibina di panti tersebut berasal dari keluarga yang sudah bercerai. Hanya sebagian kecil kelayan yang keluarganya masih utuh. "Sebagian besar latar belakang mereka adalah korban perceraian orangtua. Artinya, ayah dan ibunya sudah bercerai, baik cerai hidup maupun meninggal dunia,"terang Afzaidir.
Kondisi tersebut patut menjadi perhatian orangtua. Selain itu, ada sekitar 70 persen warga binaan Panti Sosial Karya Wanita (PSKW) Andam Dewi Solok disebabkan faktor ekonomi terjun ke dunia prostitusi. Kemiskinan dan tuntutan ekonomi keluarga mendorong perempuan tersebut menjadi penjaja seks.
Menurut Afzaidir, selain dominannya faktor ekonomi yang menyebabkan warga binaan sebelumnya, menjalani praktek prostitusi, juga ada 15 persen disebabkan budaya konsumtif. Karena ingin memiliki sesuatu barang atau penampilan lebih cantik, sedangkan keuangannya minim. Maka salah satu jalan mereka terjun ke prostitusi. "Sisanya, disebabkan putus cinta dari pasangannya. Merasa kecewa ditinggalkan pasangan, padahal sudah memberikan "sesuatu" kepada pasangannya. Karena kecewa, akhirya terjun ke prostitusi.(Hms Sumbar/tin)