Kepala UPTD Panti Sosial Karya Wanita (PSKW) Andam Dewi Kabupaten Solok, Afzaidir mengungkapkan fenomena itu tak lepas dari stempel negatif yang tersemat kepada kelayan dengan profesi pernah sebagai PSK. Artinya, meski sudah menjalani pembinaan mental selama berbulan-bulan di dalam panti, ketika mereka keluar, masyarakat tetap memandang mereka sebagai PSK.Sehinggganya, yang bersangkutan terdorong lagi menjalani profesinya seperti semua.
"Ini adalah kendala yang harus kita sikapi bersama. Bagaimana kedepannya, semua kelayan yang sudah keluar dari Panti Andam Dewi ini bisa diterima masyarakat dengan perubahan baru yang dimilikinya. BUkan malah dicap buruk lagi,"tandas Afzaidir.(Hms Sumbar/tin)
Editor : Sri Agustini