Bungkus Jenazah Covid-19 dari Singkong Buatan Mahasiswa Unpad

×

Bungkus Jenazah Covid-19 dari Singkong Buatan Mahasiswa Unpad

Bagikan berita
Bungkus Jenazah Covid-19 dari Singkong Buatan Mahasiswa Unpad
Bungkus Jenazah Covid-19 dari Singkong Buatan Mahasiswa Unpad

"Karena itu, tim menambahkan zat tambahan untuk menutupi kelemahan plastik ramah lingkungan tersebut. Zat tambahan yang digunakan dalam komposisi kitosan antara lain gliserol, sorbitol, aloe vera, dan minyak kayu manis," ujarnya.

Menurut Adira, masing-masing zat ada fungsi masing-masing. Ia bersama tim melakukan literatur review terhadap komposisi bahan plastik pati singkong tersebut.

Adira menuturkan, proses pemulasaran jenazah pasien Covid-19 yang menerapkan protokol kesehatan yang ketat, salah satunya adalah membungkusnya dengan plastik untuk mencegah tidak adanya cairan yang keluar dari jenazah. Sayangnya, kata dia, hal itu menjadi persoalan tersendiri bagi kelestarian lingkungan.

"Pembungkusan jenazah menggunakan plastik menjadi masalah mengingat plastik merupakan komponen yang sulit diurai dalam tanah. Butuh waktu paling cepat 100 tahun agar plastik bisa terurai. Jika kematian Covid-19 terus bertambah, ini berpotensi meningkatkan pencemaran lingkungan," ujarnya.

Gagasan ilmiah tersebut berhasil menyabet juara III pada ajang Lomba Karya Tulis Ilmiah Online Tingkat Nasional (LKTI OTN) 2020 yang digelar Universitas Brawijaya dari 6 Mei hingga 8 September lalu. Meski masih berupa gagasan ilmiah, Adira berharap dapat dilakukan pengujian lebih jauh di laboratorium.

"Harapan kami tentunya bisa dilakukan penelitian lebih lanjut dan bisa diimplementasikan untuk mengurangi kerusakan lingkungan," ujarnya.

Wacana terkait penggunaan plastik pada pemulasaran jenazah pasien Covid-19 juga pernah ditanggapi Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi).

Manager Kampanye Energi dan Perkotaan Walhi Dwi Sawung menuturkan, pemerintah harus mulai memikirkan penggunaan plastik organik untuk membungkus tubuh jenazah pasien Covid-19. Langkah ini penting untuk menyelamatkan bumi dari sampah plastik.

Seperti diketahui, jenazah Covid-19 yang sudah dimakamkan tidak bisa menularkan virus. Berdasarkan berbagai literatur, belum ada satupun organisme penyebab kematian massal yang bisa bertahan lama setelah jenazah dikubur.

Organisme yang dimaksud, antara lain adalah organisme yang menyebabkan kematian massal di masa lalu, seperti wabah pes, kolera, tipes, hingga tuberkolosis.

Editor : Sri Agustini
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
pemko padang
Terkini