"Level bakteria di dalam mulut lebih rendah daripada yang bisa didapatkan dari karnivora mamalia yang ada di kandang, seperti singa," kata Fry.
Selain itu dilansir dari Sci News, omongan tentang liur komodo yang mengandung bakteri atau mikroba yang sangat mematikan, seperti bakteri E. Coli, Staphylococcus, Streptococcus, dan Pasteurella, dianggap merupakan hal yang tidak valid.
Para ilmuwan telah mempelajari bakteriologi oral aerobik dan anaerobik dari sampel 16 komodo yang ditangkap berumur 2 hingga 17 tahun untuk kategori dewasa dan 7-10 hari untuk kategori bayi komodo. Dan kesemuanya menunjukkan tidak ada bakteri jahat yang mematikan.
Selain itu, para ilmuwan menyebut komodo merupakan hewan yang sangat bersih. Setelah selesai makan, mereka akan menghabiskan 10 hingga 15 menit menjilat bibir dan mengusap kepala mereka di daun untuk membersihkan mulut.
Bila memang bakteri tersebut mematikan, maka bisa disebut bahwa bakteri patogen yang ditemukan di mulut komodo hanyalah sisa-sisa dari saat komodo minum dari lubang air yang diisi limbah."Komodo tidak memiliki cukup bakteri di mulutnya untuk menginfeksi hewan yang terluka," pungkas Fry. Dilansir dari Cnn Indonesia
(*/dvi)
Editor : Sri Agustini