Komika Bintang Emon sang Pahlawan Milenial

×

Komika Bintang Emon sang Pahlawan Milenial

Bagikan berita
Komika Bintang Emon sang Pahlawan Milenial
Komika Bintang Emon sang Pahlawan Milenial
Komika Bintang Emon bicara soal kontribusi milenial untuk bangsa. (Screenshot via instagram @bintangemon)


Jakarta, Kupasonline -- Komika Bintang Emon mengatakan banyak hal yang bisa dilakukan generasi muda Indonesia, salah satunya adalah mendukung gagasan pengesahan Rancangan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU PKS).

Menurutnya, Bonus demografi adalah situasi ketika jumlah penduduk usia produktif (berusia 15-64 tahun) lebih besar dibandingkan penduduk usia tidak produktif (berusia di bawah 15 tahun dan di atas 64 tahun).

"Ayo sama-sama. Ini mungkin pembuktikan milenial bisa ikut berkontribusi jalannya negara. Kalau kemarin dibilang milenial bisa apa sih? Kami juga bagian dari bangsa ini. Kami juga merupakan anggota [warga negara] di sini, kami juga punya hak menyuarakan hal-hal yang tidak sesuai dengan kami," kata Bintang Emon, Kamis (5/11).

Menurutnya, masih sedikit saat ini generasi muda yang benar-benar aktif berkontribusi dalam kegiatan bernegara. 

Ia mencontohkan partisipasi bisa dimulai dengan mengedukasi diri sendiri terlebih dahulu mengenai pentingnya RUU PKS yang kemudian dilanjutkan dengan berani bersuara serta menggunakan media sosial dengan bijak untuk memberikan informasi yang benar mengenai hal tersebut.

"Butuh cara baik yang halus. Tapi seperti yang dibilang, kita ini jumlahnya banyak, tapi jangan mengikuti keputusan atas. Kita juga bayar pajak, kita juga bisa request peraturan-peraturan ini, kurang setuju kalau dibilang [milenial] enggak ngapa-ngapain," tuturnya.

Namun, ia menyadari berani bersuara dan terlibat aktif dalam mengawal pembentukan kebijakan termasuk desakan pengesahan RUU PKS mendatangkan sejumlah konsekuensi.

Oleh sebab itu, Bintang kembali menegaskan pentingnya menguatkan fondasi dan mengedukasi diri terlebih dahulu sama sepertinya yang mengobservasi RUU PKS terlebih dahulu sebelum akhirnya membuat konten untuk menyuarakan hal tersebut.

Ia pun terang-terangan mengaku terintimidasi ketika bersuara dan bertentangan dengan arus di beberapa lapisan masyarakat.

Editor : Sri Agustini
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini